Rini Klaim Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telah Berjalan

Arief Kamaludin|Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
11/1/2018, 10.37 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklaim proses konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berjalan. Dia membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang menyebutkan bahwa tidak ada kemajuan yang berarti dalam pembangunan proyek ini.

Menurut Rini, masalah pembebasan lahan yang sempat menghambat proyek ini sudah bisa diselesaikan. “Alhamdulillah sekarang sudah hampir selesai semua. Terutama lahan yang di Halim karena itu paling sulit. Jadi mulai Minggu depan pembangunan yang di Halim mulai jalan” ujarnya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/1).

Dia mengatakan proses pembebasan lahan di sekitar kawasan Bandara Halim Perdanakusuma telah rampung. Pembayaran terakhir kepada warga telah dilakukan pada pekan lalu. Pembebasan lahan di Halim juga berefek pada cairnya pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk proyek kereta cepat ini. Rini memperkirakan, dana pinjaman tersebut akan turun dalam 10 hari ke depan.

(Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Diperpanjang Hingga Kertajati)

Selain masalah lahan, hambatan utama lain, yakni negosiasi dengan pihak pengembang (developer) juga sudah bisa diselesaikan. Sebelumnya, ada masalah perbedaan lokasi stasiun yang akan dibangun antara pemerintah dengan pengembang. Sehingga izin penetapan lokasi (Penlok) tidak bisa keluar, dan harus diubah.

"Dalam negosiasinya (dengan developer) itu harus ada stasiun di situ. Padahal kami sudah tentukan dengan partner, tidak bisa kalau di situ," ujar Rini.

Karena semu hambatan ini sudah bisa diselesaikan, proses konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pun bisa dilakukan. Rini mengatakan pada tahap awal proses konstruksi, sudah dilakukan pembangunan beberapa titik terowongan (tunnel) di jalur rute kereta tersebut. Namun, dia tidak menyebutkan secara detail di mana saja lokasi tunnel yang dibangun tersebut. Hanya satu lokasi yang dia ungkap, yakni di sekitar kawasan Halim Perdanakusuma.

"Pembangunan dari tunnel itu sudah mulai di empat titik, sebentar lagi di titik kelima. Yang sebelumnya paling utama, karena ini tunnel yang paling sulit," ujar kata Rini.

Pembangunan tunnel dilakukan lebih dulu, karena proses konstruksinya memakan waktu paling lama dari total kontruksi proyek kereta cepat. Proses pembangunannya tunnel ini  bisa membutuhkan waktu hingga 26 bulan.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan dirinya mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Alasannya, tidak ada kemajuan yang berarti dalam pelaksanaan proyek ini. Bahkan, dia meragukan proyek ini layak dikerjakan dan ada kemungkinan mengubah rutenya.

Untuk menindaklanjuti perintah itu, Luhut telah menjadwalkan rapat koordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, minggu depan.

Rini mengaku tidak mengetahui apa yang mendasari Luhut menyatakan bahwa tidak ada progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “Silakan tanya lagi Pak Luhut, melihatnya dari mana. Kalau kami posisinya seperti itu,” kata Rini.