Krakatau Steel Gandeng Perusahaan Jepang Produksi Baja untuk Otomotif

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara GIIAS 2017 di Tangerang, Banten, Kamis (10/08).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
15/12/2017, 15.37 WIB

PT Krakatau Steel bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Sango Corporation, dalam mengembangkan produk baja wire rod. Kedua perusahaan bekerja sama memproduksi baja jenis wire rod untuk kebutuhan sektor otomotif, dengan investasi mencapai US$ 95 juta.

"Dari Sango, Jepang, merealisasikan investasi untuk wire rod industri otomotif. Ini merupakan milestone ataupun tombak sejarah untuk industri otomotif, pendalaman struktur lagi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Jumat (15/12).

Airlangga mengatakan, kerja sama antara Krakatau Steel dengan Sango dapat mengurangi impor produk baja wire rod dari luar negeri.

(Baca: Krakatau Steel dan Posco Bangun Klaster Baja Senilai Rp 53 Triliun)

Lewat kerja sama, Sango dapat memproduksi wire rod melalui fasilitas yang dimiliki Krakatau Steel. Alhasil, Indonesia dapat menghemat devisa negara untuk impor wire rod hingga sebesar 40 ribu ton per tahun.

"Itu nilainya sekitar US$ 24 juta per tahun," kata Airlangga.

Dengan adanya kerja sama ini, Airlangga menilai kontrol kualitas dan distribusi produk wire rod akan semakin terjaga. Alhasil, suplai kepada industri otomotif dan suku cadang di Indonesia juga akan semakin baik.

"Kalau sebelumnya impor, kalau ada kerusakan selama shipment itu tidak bisa dikembalikan. Dengan diproduksi di Krakatau Steel maka kalau ada persoalan kualitas itu bisa digantikan secara lebih mudah," kata Airlangga.

(Baca: Operasi Pabrik Krakatau Nippon Steel Mundur Jadi April 2018)

Presiden Direktur PT Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, kerja sama ini akan direalisasikan pada awal 2018. Hal itu mengingat saat ini Krakatau Steel juga sudah berinvestasi di fasilitas produksi baja wire rod.

"Kuartal I/2018 akhir sudah masuk karena (fasilitas) wire rod sudah siap," kata Wigrantoro.

Presiden Direktur TSIG Holding Pty Ltd, anak usaha Sango, Gergo Halasi mengatakan, Sango akan berfokus untuk melokalisasi 30% dari produk baja otomotif di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, dia berharap dapat meningkatkan kapasitasnya dalam lima tahun ke depan.

"Sekarang ini kami fokus 30% dan pelan-pelan akan meningkatkan menjadi 60%," kata Gergo.

Gergo mengatakan, nilai investasi aktual Sango yang telah digelontorkan untuk pengembangan di Indonesia senilai US$ 40 juta. Adapun, sisa investasi mereka akan dipertimbangkan dengan melihat pasar Sango di Indonesia.

"US$ 95 juta itu tetap tergantung dari konsumen kami. Kami harap mereka akan menyanggupi dan membeli produk-produk lokal ini, menyediakan lebih banyak lapangan kerja, dan kemudian kami dapat investasi lebih di Indonesia," kata Gergo.