Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut masih ada kekurangan biaya sebesar Rp 150 miliar dalam proyek renovasi Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno.
Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan kekurangan ini untuk menutup beberapa pekerjaan minor. Salah satu contohnya adalah proyek pekerjaan trotoar bagi pejalan kaki di jalan Asia Afrika.
"Ini karena ada penyesuaian di lapangan," kata Sri Hartoyo di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (23/11). (Baca juga: Habiskan Rp 700 Miliar, Sri Mulyani Puji Revitalisasi GBK)
Sri mengatakan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana Kompleks GBK saat ini sekitar Rp 2,6 triliun. Dengan tambahan ini maka biaya yang diperlukan akan meningkat menjadi Rp 2,75 triliun.
Namun, Dia membantah kekurangan dana ini yang menjadi alasan Menteri Keuangan Sri Mulyani blusukan ke GBK. Menurutnya Sri Mulyani ingin melihat proyek ini seiring laporan progres pembangunan sejumlah venue yang mencapai 88% dan siap rampung tanggal 31 Desember.
"Beliau ingin melihat sejak rapat terbatas di Istana (Kepresidenan Bogor)," ujarnya.
Sedangkan untuk pekerjaan proyek lain seperti gedung parkir dan ruang terbuka hijau ditargetkan akan selesai pada bulan Juni atau Juli 2018. Sri menjelaskan tender proyek gedung parkir saat ini sudah memasuki proses penetapan pemenang.
"Mudah-mudahan pertengahan Desember bisa selesai (proses lelang)," ujarnya. (Baca juga: Pemerintah Janjikan Hadiah Rumah Bagi Peraih Medali Asian Games 2018)
Adapun Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan tetap mengantisipasi kebutuhan anggaran yang belum terlihat. Hal ini menurut Sri merupakan cara Kemenkeu membantu helatan Asian Games 2018.
Ia hanya menekankan agar pelaksanaan pentas olah raga Asia ini tidak diwarnai tindak pidana korupsi. "Kami bantu semaksimal mungkin dari sisi teknik penganggarannya," ujarnya.