RI Dianggap Terbaik dalam Implementasikan MEA Dibanding Negara ASEAN

Laily Rachev|Biro Pers Setpres
ASEAN Summit membahas pembangunan komunitas ASEAN, khususnya visi ASEAN 2025 dan tiga rencana induk.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
13/11/2017, 15.14 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah terus berkomitmen mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi Association of South-East Asian Nations/ASEAN (MEA). Bahkan, Enggar menyatakan Indonesia meraih poin tertinggi dalam mengimimplementasikan Prioritas Tahunan MEA pada 2017 dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.

"Meski masih sekitar 60% dibanding rata-rata ASEAN yang baru mencapai 52%," kata Enggar dalam keterangan resmi dari Manila, Filipina, Senin (13/11).

Ia berharap pencapaian ini akan terus meningkat sebagai bukti kesungguhan integrasi ekonomi di wilayah Asia Tenggara, terutama pada usia kerja sama yang mencapai 50 tahun. Pertemuan ASEAN Economic Communicy Council yang ke-15 pun menjadi ajang pertanda selesai dirumuskannya beberapa inisiatif prioritas ekonomi.

(Baca: Indonesia Ingin Jadi Tujuan Investasi, Bukan Hanya Pasar Bagi ASEAN)

Dalam masa kepemimpinan (ketua) dari Filipina, 11 prioritas ekonomi antara lain ASEAN Roll-on Roll-off (RoRo) Davao-General Santos-Bitung, pengembangan bisnis yang inklusif, Work Program E-Commerce 2017-2025, dan ASEAN Seamless Trade Facilitation Indicator.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo juga mencatat beberapa isu penting untuk ASEAN. Rinciannya adalah e-commerce, good regulary practices, global value chain, food safety regulatory framework, dan business travel card.

Halaman:
Reporter: Michael Reily