Perundingan Dagang dengan Australia, Chile dan Eropa Dikebut Bulan Ini

setkab.go.id
Presiden Jokowi dan PM Turnbull mengadakan konferensi pers bersama di Sydney, Australia, Minggu (26/2)
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
8/11/2017, 07.23 WIB

Pemerintah tengah berupaya menyelesaikan tiga perundingan dagang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada bulan ini. Ketiga perundingan CEPA bakal dilakukan dengan Australia, Chile, dan Eropa.

Perundingan Indonesia-Australia CEPA akan mencapai putaran ke-10 yang ditargetkan menjadi perundingan final pada 13-17 November 2017 di Jakarta. Februari lalu, kedua kepala negara menargetkan perundingan selesai pada tahun ini.

"Pada putaran ke-10, kedua negara diharapkan dapat menyelesaikan isu utama khususnya terkait akses pasar di bidang perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi," kata Ketua Tim Perundingan IA-CEPA Deddy Saleh dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (8/11).

Isu lain yang juga harus diselesaikan adalah keterangan asal barang, prosedur kepabeanan, perdagangan elektronik, telekomunikasi, perpindahan orang perseorangan, persaingan usaha, kerja sama ekonomi, serta masalah hukum dan kelembagaan.

(Baca juga: Musim Liburan Usai, Kunjungan Turis Asing September 2017 Menurun)

Total perdagangan bilateral Indonesia dan Australia tahun lalu mencapai US$ 8,5 miliar dengan ekspor sebesar US$ 3,2 miliar dan impor mencapai US$ 5,3 miliar. Alhasil, Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 2,1 miliar.

Untuk Indonesia-Chile CEPA, putaran ke-6 akan berlangsung pada 6-10 November 2017. Kedua pihak sepakat memulai secara bertahap perjanjian barang terlebih dahulu lalu perjanjian investasi, jasa, dan yang lainnya sesuai perkembangan.

Sementara, putaran ke-13 perundingan Indonesia dengan Eropa dilaksanakan pada 7-10 November 2017. Perundingan Indonesia-Eropa CEPA merupakan perundingan secara menyeluruh, artinya perdagangan jasa dan investasi juga menjadi isu yang akan dirundingkan.

Ketua Tim Perundingan IE-CEPA, Soemadi DM Brotodiningrat mengungkapkan perundingan yang ditargetkan selesai cepat, namun tidak menjadi kesepakatan yang terburu-buru. Kedua pihak juga menginginkan perjanjian yang kredibel dan saling menguntungkan.

(Baca juga:  Pemerintah Dorong Investasi dalam Perundingan Dagang Bilateral)

Isu utama yang masih memerlukan diskusi lebih lanjut adalah askes pasar untuk perdagangan barang, jasa, dan investasi. "Eropa juga menaruh perhatian terhadap perlindungan kekayaan intelektual, sementara Indonesia akan mendorong isu akses tenaga kerja dan kerja sama," kata Soemadi.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini menyatakan pada perundingan Indonesia-Chile CEPA dan Indonesia-European CEPA, kedua delegasi akan bersikap pragmatis dan fleksibel untuk mencapai kesepakatan sesuai target waktu.

"Menjelang akhir tahun, ketiga perundingan dikebut untuk dapat diselesaikan sesuai target," ujarnya.

Reporter: Michael Reily