Kementerian PUPR Hibahkan Rp 650 Miliar Sambung Air Bersih di Daerah
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan kepada sejumlah pemerintah daerah (Pemda) dalam memperluas akses air bersih. Kementerian akan menghibahkan dana sebesar Rp 650 miliar tahun depan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan hibah ini untuk mengatasi gap capaian sambungan air minum. Selain itu hibah ini diharapkan dapat membuat pemda berkomitmen dalam menyambung akses air bersih kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). dana hibah ini akan digunakan untuk menyambung akses air minum sebanyak 215 ribu Sambungan Rumah (SR) bagi MBR.
"Ini kesempatan bagi pemda untuk ikut pelaksanaan program pelayanan air minum," kata Sri Hartoyo dalam diskusi di Jakarta, Selasa (24/10).
Sri menjelaskan program ini merupakan lanjutan hibah serupa sejak 2017. Total dana yang dihibahkan hingga tahun lalu mencapai Rp 3,3 triliun. Dia mengatakan dengan nilai dana hibah tersebut, telah ada 927 ribu sambungan air ke rumah MBR baru yang berada di 212 Kabupaten dan Kotamadya.
"Angka ini setara dengan 4,5 juta jiwa kelompok MBR," ujarnya.
Di sisi lain, program ini akan membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bersemangat, karena bisa membantu menjangkau banyak pelanggan dengan sambungan pelanggan baru. Apalagi jumlah pelanggan PDAM dari sisi MBR dapat bertambah sekitar 60 hingga 80 persen.
"Biasanya PDAM tidak bersemangat apabila hanya sedikit sambungan yang dikerjakan," ujarnya. (Baca: Jual Saham Palyja, Astratel dan Suez Lepas Bisnis Air di Jakarta)
Pada kesempatan yang sama, Kepala Central Project Management Unit (CPMU) Program Hibah Air Minum dan Sanitasi Cipta Karya Chandra Situmorang mengatakan dana hibah ini Pemda akan mendapat bantuan sebesar Rp 3 juta untuk setiap sambungan yang terpasang. Dana ini tentunya dapat membantu mengurangi permasalahan pendanaan pekerjaan proyek sambungan air minum.
"Lalu Cipta Karya akan verifikasi by name dan address setiap pelanggannya," kata Chandra.