Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) menyatakan siap melakukan operasi pasar untuk meredam kenaikan harga beras di Jakarta. Sementara Kementerian Perdagangan telah menerima permohonan PT Food Station Tjipinang dan sedang menyiapkan mekanismenya.
Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh menyatakan siap menggelontorkan cadangan beras setiap saat atas komando pemerintah. "Prinsipnya kalau itu perintah regulator, kami siap," kata Tri kepada Katadata, Jakarta, Jumat (15/9).
Sementara, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso menyatakan, stok beras Bulog hingga akhir Agustus lalu mencapai 1,7 juta ton. Jumlah tersebut, menurutnya cukup untuk memenuhi kebutuhan Beras Sejahtera (Rastra) hingga 7 bulan ke depan. “Sebulan penyalurannya 213 ribu ton," ujar Karyawan.
(Baca juga: HET Diberlakukan, Kementan Permudah Izin Beras Khusus)
Selain itu, Bulog juga menyimpan 290 ribu ton cadangan beras pemerintah untuk sewaktu-waktu digunakan dalam keadaan darurat. Ada juga 20 ribu ton beras komersial untuk dijual pada masyarakat kelas menengah.
Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengungkapkan bahwa pihaknya memang telah menerima permohonan operasi pasar. Surat itu disampaikan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Sudah, (suratnya) akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan," kata Karyanto.
Jika disetujui, baru Kementerian Perdagangan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menugaskan Bulog untuk menggelar operasi pasar. Namun, hingga saat ini, mekanisme, jumlah beras dan lokasi operasi pasar itu belum ditentukan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi meminta operasi pasar karena harga beras di DKI Jakarta terus merangkak naik. "Harga beras naik hingga 10% dibandingkan bulan lalu," ujar Arief.
(Baca juga: Dua Pekan HET Berlaku, Harga Beras Masih Terus Naik)
Arief menjelaskan, stok beras di Pasar Induk Cipinang sekitar 46 ribu ton. Sementara, operasi pasar di Jakarta, menurutnya membutuhkan hingga 75 ribu ton beras Bulog.