Indonesia berkomitmen mendukung target ASEAN dalam menggandakan perdagangan intra-ASEAN pada tahun 2025. Hal ini ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-49 di Kota Pasay, Filipina.

Enggar mengakui bahwa target tersebut cukup ambisius. “Namun, target itu bisa dicapai jika negara-negara ASEAN solid dan melaksanakan komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025,” kata Enggar melalui keterangan resminya, Jumat (8/9).

Target peningkatan perdagangan ASEAN ini, lanjut Mendag, jangan hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar dari produk-produk luar. “Indonesia harus bisa menjadi tujuan investasi utama, bukan hanya sebagai pasar dari produk-produk luar,” katanya.

(Baca juga:  Jokowi Tawarkan Pengembangan Ekonomi Digital di Batam Kepada Singapura)

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi regional ASEAN sebesar 4,8% dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 2,55 triliun menjadikan ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan terbesar ke-3 di Asia.

Sedangkan total perdagangan ASEAN pada periode 2016-2017 tumbuh sebesar US% 622 miliar meskipun pertumbuhan perdagangan global belum pulih. Total perdagangan ASEAN pada 2016 mencapai US$ 2,22 triliun dimana sebesar 23,1% adalah perdagangan intra-ASEAN.

(Baca juga: Menteri Enggar Bahas Ekonomi Inklusif di Pertemuan Mendag ASEAN

Adapun total nilai investasi ASEAN mencapai US$ 96,72 miliar dimana sebesar 24,8% adalah investasi intra-ASEAN. Mitra dagang utama ASEAN adalah negara-negara anggota ASEAN sendiri yang mencakup 23%, diikuti Tiongkok 16%, Uni Eropa 10%, serta Amerika Serikat dan Jepang masing-masing 9%.

Total  Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke ASEAN pada tahun 2016 mencapai US$ 96,7 miliar. Dari jumlah tersebut 79,7% merupakan investasi di bidang jasa, sisanya di bidang manufaktur sebesar 8,3%, pertambangan 4%, dan hanya 1,9% di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sumber utama FDI ke ASEAN berasal negara-negara ASEAN diikuti Uni Eropa, Jepang, dan AS.


Perdagangan Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN (Jan-Jun 2016 dan Jan-Jun 2017)

Selain dengan para menteri ekonomi ASEAN, Enggar secara khusus juga melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of International Trade and Industry Malaysia Dato’ Sri Mustapa Mohamed. Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat menjaga ekspor kelapa sawit dari berbagai kampanye hitam.

 “Indonesia dan Malaysia membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan atas sikap Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap komoditas minyak kelapa sawit,” kata Enggar.