Pembangunan sembilan bendungan baru pada tahun ini ternyata berjalan lambat. Hingga pertengahan Juli belum ada satu pun dari proyek bendungan ini yang dilelangkan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan proses lelang salah satu proyek bendungan tersebut bisa dimulai akhir bulan ini.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan proyek bendungan pertama yang akan segera masuk proses lelang adalah Bendungan Pamukkulu. Padahal rencananya proyek bendungan ini bisa dilelang bulan lalu, bersama dua proyek bendungan lainnya, yakni Sidan di Bali dan Way Apu di Maluku.
Dia mengatakan salah satu faktor molornya lelang bendungan Pamukkulu lantaran sempat terhambat keluarnya Penetapan Lokasi (Penlok) dari Gubernur Sulawesi Selatan. "Ternyata penlok-nya belum keluar. Tapi saya target kalau tidak minggu ini maka minggu depan akan dimulai (lelang)," kata Imam saat ditemui di kantornya, Jakarta, (Selasa 18/7).
(Baca: Masih Tunggu Sertifikasi, Proyek 9 Bendungan Belum Dilelang)
Selain masalah rekomendasi Penlok dari pemerintah daerah, masalah lain yang membuat pembangunan sembilan proyek bendungan tahun ini terhambat adalah terkait sertifikasi yang belum rampung. Hal-hal inilah yang membuat lelang proyek bendungan tersebut molor.
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, hingga semester I-2016 kementerian telah berhasil melelang dan menandatangani kontrak satu proyek, yakni Bendungan Kuwil di Sulawesi Utara. Sementara tahun ini belum ada satu pun.
Meski begitu, Imam menjanjikan usai bendungan Pamukkulu dilelang, bendungan lainnya seperti Sidan (Bali) serta bendungan Lausimeme (Sumatera Utara) akan menyusul lelang. "Kalau yang ditargetkan selesai itu ada bendungan Tanju dan Mila, bendungan Raknamo, dan bendungan Teritip," katanya.
(Baca: Jokowi: Pembangunan Waduk Sei Gong di Batam Bisa Dipercepat)
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja menjelaskan pembangunan bendungan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya tidak sesulit tahun ini. Kementerian sengaja memulai proyek 49 bendungan dari yang karakteristiknya paling mudah terlebih dahulu.
Adapun kesulitan bendungan yang dibangun pada saat-saat ini antara lain persoalan tanah hingga karakteristik geologis di daerah tersebut. "Jadi bisa dibilang yang (target bendungan mulai dibangun) tahun depan pun kami bayangkan juga tidak semudah tahun ini," ujarnya kepada Katadata.
(Baca: Pemerintah Tawarkan 4 Proyek Waduk Senilai Rp 4,5 Triliun ke Tiongkok)