Asosiasi Pengusaha Sebut Tiga Sebab Penjualan Retail Merosot

Katadata/Agung Samosir
Pembeli sedang memilih barang di pusat perbelanjaan Hypermart di Jakarta, 13-03-2013.
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
18/7/2017, 07.00 WIB

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebutkan tiga alasan merosotnya penjualan retail sehingga berbagai pusat perbelanjaan sepi pembeli. Ketiganya adalah perubahan perilaku konsumen, minimnya lapangan kerja dan kehadiran toko online.

"Itu yang membuat sektor industri retail ini ada penurunan dalam dua tahun terakhir," ujar Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey saat ditemui di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (17/7).

Roy menjelaskan, terkait dengan perilaku konsumen yang berubah terlihat dari konsumen yang saat ini hanya ingin berbelanja secukupnya di toko terdekat dengan tempat tinggal atau kantor masing-masing. Sehingga, beberapa pusat perbelanjaan yang jauh dari kedua tempat tersebut menjadi lebih sepi pembeli.

(Baca juga: Survei BI: Penjualan Retail Diprediksi Makin Lesu Setelah Lebaran)

Kedua, jumlah populasi yang baru memasuki usia kerja lebih besar ketimbang lapangan kerja formal yang tersedia. Dengan demikian, warga berusia produktif ini tidak mendapatkan pendapatan yang cukup untuk berbelanja dalam jumlah besar. 

Terakhir, Roy mengakui keberadaan toko online sebagai penggerus penjualan toko fisik. Roy menjelaskan, toko online merupakan salah satu alternatif perbelanjaan yang cukup berkembang pesat belakangan ini.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian