PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyatakan bahwa penutupan dua gerai Hypermart tanpa disertai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Penutupan dua gerai sebagai salah satu strategi bisnis menghadapi penurunan tren retail yang terjadi beberapa tahun terakhir.
"Mereka tetap bekerja, namun model bisnisnya berubah," kata Head of Communication Corporate PT Matahari Putra Prima Tbk Fernando Repi kepada Katadata, Rabu (12/7).
Menurut Fernando, penutupan dua gerai Hypermart bukan langkah final, melainkan cara pihak MPPA mengembangkan bisnis. Dia menyebutkan model bisnis dalam industri retail saat ini harus beradaptasi dengan pola konsumsi masyarakat setempat.
Fernando memberi contoh, gerai Hypermart di daerah Bali akan lebih cocok jika konsepnya diubah menjadi foodmart karena masyarakat yang lebih suka sistem belanja yang cepat dan bernuansa nyaman. Sedangkan di Kelapa Gading, dia menjelaskan konsumen lebih menyukai bentuk wholesale.
(Baca juga: Tak Menguntungkan, Dua Gerai Hypermart Ditutup)
"Kami melakukan penyesuaian ke gerai yang lebih dibutuhkan masyarakat, pegawainya pun kami alokasikan," kata Fernando.
Terkait isu tren industri retail yang menurun, Fernando menjelaskan memang benar dialami oleh MPPA. Namun, langkah-langkah yang dilakukan pihaknya merupakan cara untuk mengakali biaya operasional toko.
"Kami memiliki lima tipe gerai dan boleh lihat perkembangan retail kami selama dua tahun terus berekspansi," ujarnya.
Saat ini Hypermart memiliki 115 gerai yang tersebar di berbagai daerah. Tidak hanya fokus menambah gerai Hypermaret saja, MPPA juga berencana membuka empat Smartclub, enam Foofmart, 17 Boston Health & Beauty dan 15 gerai FMX pada tahun ini.
10 Negara dengan Skor Terbesar dalam Global Retail Development Index 2017
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian menyatakan bahwa perusahaannya menutup dua gerai Hypermart yang tak berkontribusi positif. Danny mengatakan penutupan gerai ini menimbulkan PHK terhadap karyawan, meski tak menyebut jumlahnya.
“Gerai yang tidak memberikan kontribusi positif pada akhirnya dapat berujung pada penutupan gerai dengan dampak langsung pada pengurangan tenaga kerja sebagai hal yang tidak dapat dihindari,” kata Danny.