Incar Rp 7 Triliun, PT PP akan Jual Saham Perdana 3 Anak Usaha

Agung Samosir|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
13/6/2017, 11.41 WIB

PT PP (Persero) Tbk berencana menjual saham perdana (initial public offering/IPO) terhadap tiga anak usahanya. Dengan aksi ini, perusahaan pelat merah sektor konstruksi tersebut menargetkan perolehan dana segar mencapai Rp 7 triliun.

Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan penjualan saham perdana tiga anak usahanya pada tahun ini. Ketiga anak usaha tersebut meliputi PT PP Peralatan, PT PP Urban, dan PT PP Energi. Namun, dari ketiganya, Tumiyana menyatakan, PT PP Peralatan akan IPO terlebih dulu.

"PT PP Peralatan dulu di kuartal 4 awal, pakai buku Juni," ujar Tumiyana saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin malam (12/6). (Baca:  Jasa Armada Akan Jadi Anak BUMN Pertama yang Go Public 2017)

IPO PP Peralatan ditargetkan bisa memperoleh dana segar sebanyak Rp 2,5 triliun. Sedangkan untuk PP Urban dan PP Energi, Tumiyana masih belum menjelaskan secara rinci berapa kapan penjualan saham dua anak usaha lainnya dilakukan dan berapa rincian target dana yang akan diperoleh. Kalau dilihat dari kesiapan, kata dia, PP Urban bisa IPO setelah PP Peralatan.

Tumiyana kembali menjelaskan, dana dari hasil penjualan saham ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis masih-masing perusahaan dan untuk melakukan investasi. Terkhusus untuk PT PP Urban, dana yang masuk tersebut akan digunakan untuk membangun perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). (Baca: Kuartal I, Realisasi Program Sejuta Rumah Baru 169 Ribu Unit)

Saat ini PT PP Urban memiliki program untuk membangun 17 ribu rumah MBR. Dana yang dibutuhkan masih menggunakan ekuitas pribadi dan suntikan modal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Sementara, untuk PT PP Energi, perolehan dana hasil penjualan sahamnya akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan dan untuk berinvestasi. 

Selain menjual sebagian kepemilikan di anak usaha, PT PP juga berencana untuk menerbitkan obligasi guna mendapat tambahan dana. Rencananya, PT PP akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun. Obligasi ini rencananya akan diterbitkan pada kuartal IV tahun ini.

(Baca: Jokowi Minta BUMN Sekuritisasi Aset untuk Biayai Proyek Infrastruktur)

Tumiyana mengatakan obligasi yang diterbitkan adalah perpetual bond. Obligasi ini diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kuponnya dilakukan periodik untuk selamanya. "Kami pilih (perpetual bond) karena bisa jangka panjang dan bisa naikan balance sheet capacity, sehingga, kekuatan neraca perusahaan bisa lebih baik," ujarnya.