Pemerintah Akan Bangun Rumah Seharga Rp 112 Juta di Depok

ANTARA FOTO/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Penulis: Miftah Ardhian
2/5/2017, 14.47 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan perumahan tapak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kawasan Depok, Jawa Barat. Lokasi persisnya akan berada di Citayam, Depok, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengatakan rumah tapak yang dibangun di daerah tersebut sebanyak 6.145 unit. Dari total tersebut, sebanyak 2.734 unit telah dibangun, sementara 3.411 unit sisanya masih dalam proses untuk pembangunan.

Dari total rumah yang telah terbangun, sudah ada 268 unit sudah melalui akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR). "Syarat kepemilikan sama. Untuk pekerja formal dan informal," ujar Lana di Jakarta, Selasa (2/5). (Baca: Demi Sejuta Rumah, SMF - BTN Jual Efek Beragun Aset Rp 1 Triliun)

Berdasarkan rencana pembangunan, terdapat empat tipe rumah yang akan dibangun berdasarkan luasnya, yaitu tipe 27/72, tipe 27/84, tipe 36/84, dan paling besar tipe 41/98. Harganya mulai dari Rp 112 juta. 

Selain di Depok, Kementerian PUPR juga akan membangun perumahan tapak untuk MBR di Cikarang, Jawa Barat. Tipe rumah yang akan dibangun bervariasi, mayoritas tipe 36. Rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan langsung proyek ini. "Jadi, besok yang akan diresmikan di Cikarang," ujar Lana.

Lebih lanjut, Lana menjelaskan pembangunan perumahan tapak di Cikarang ini akan menghabiskan lahan sekitar 105 hektare. Di atas lahan ini akan dibangun rumah tapak sebanyak 8.700 unit. Sampai dengan saat ini, sudah dibangun 4.734 unit dan yang sudah akad pembelian sebanyak 3.612 unit.

(Baca: Jokowi Bangun Rusunami dengan Uang Muka 1 Persen untuk Buruh)

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Treasury Bank BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan masih belum mengetahui persis lokasi pembangunan perumahan seharga Rp 112 juta dengan uang muka (down Payment/DP) sebesar 1 persen untuk MBR dengan pendapatan di bawah Rp 4 juta. Namun, dia memastikan Bank BTN telah memiliki program pembiayaan perumahan dengan DP sebesar 1 persen.

"Ini memang program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), bukan yang lain. Program FLPP-nya pemerintah," ujar Iman. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) dengan harga Rp 293 juta di kawasan Tangerang Selatan. Saat peresmian tersebut, Jokowi mengatakan juga berencana untuk menghadiri peresmian proyek pembangunan rumah tapak murah di Kota Depok.

Bahkan, harga rumah tapak di Depok tersebut nantinya lebih murah ketimbang rusunami di Tangerang Selatan ini. "Tipe 21 dan harganya Rp 112 juta," kata Jokowi. (Baca: Perumnas Bangun 3.179 Rumah Murah di Tiga Lokasi)