Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Hongkong pada 30 April hingga 1 Mei 2017 mendatang. Kunjungan itu akan dilakukan setelah keberangkatan Jokowi ke Filipina pada Jumat (28/4) esok.
"Presiden akan ke Hongkong untuk tingkatkan kerja sama ekonomi. Hongkong adalah salah satu hub ekonomi terbesar di kawasan. Kita juga ingin meningkatkan konektivitas," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dihubungi, Kamis (27/4).
Arrmanatha menyebut, salah satu isu ekonomi yang akan dibahas dalam kunjungan ke Hongkong adalah investasi. "Kita akan mendorong pengusaha Hongkong untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur," katanya.
(Baca juga: Jokowi Minta Birokrasi Meniru Inovasi Tesla dan Alibaba)
Selanjutnya, pemerintah Indonesia dan Hongkong akan membahas kerja sama di bidang industri kreatif dan perdagangan. "Percepatan perundingan Hongkong-ASEAN free trade agreement diharapkan akan meningkatkan perdagangan kedua wilayah," ujar dia.
Nilai investasi Hongkong di Indonesia pada 2016 mencapai 2,25 miliar dolar AS. Dalam rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemarin, realisasi investasi sebesar US$ 402,05 juta menjadikan Hongkong investor terbesar keenam bagi Indonesia selama kuartal I 2017.
10 Negara dengan Investasi Terbesar ke Indonesia pada 2016
Sementara nilai perdagangan antara Indonesia dan Hongkong meningkat dari 3,8 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 3,9 miliar dolar AS pada 2016. "Kita mengharapkan nilai perdagangan itu dapat terus meningkat dengan dibukanya Hongkong trade office pada pertengahan 2016 lalu," kata Arrmanatha.
Selain itu, menurut Arrmanatha, Jokowi juga akan mengangkat isu perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong. Saat ini, menurut catatan Kementerian Luar Negeri RI, jumlah TKI di Hongkong mencapai 172 ribu orang.
(Baca juga: Naik 13 Persen, Realisasi Investasi Kuartal I Capai Rp 165,8 Triliun)