Jokowi Sarankan Perajin Kembangkan Usaha dengan KUR

Cahyo | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat penandatanganan \'financial closing\' PLTU Batang dan sejumlah perjanjian proyek prioritas nasional lainnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis 9 Juni 2016.
26/4/2017, 18.58 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para perajin memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memperbesar usahanya. Menurutnya, bunga KUR yang hanya 9 persen cocok bagi para pengusaha kecil penghasil aneka produk kerajinan tangan.

"Kalau ingin perbesar usaha, modalnya sekarang bisa menggunakan KUR yang (bunga) 9 persen," kata Jokowi saat membuka Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (26/4).

Jokowi sendiri menyatakan pernah mengikuti Inacraft sekitar tahun 2000 saat masih menjadi pengusaha mebel. Karena itu, ia dapat mengerti masalah yang dihadapi oleh pengusaha kecil.

(Baca juga: Jokowi Minta Birokrasi Meniru Inovasi Tesla dan Alibaba)

Salah satu yang menurut Jokowi menjadi tantangan bagi perajin berskala kecil, menurutnya adalah promosi. Oleh sebab itu Jokowi meminta Indonesia Trade Promotion Center yang berada di bawah Kementerian Perdagangan aktif memasarkan produk kreatif seperti kerajinan tangan Indonesia di luar negeri. "Kadang kualitas saja tidak cukup, tapi harus mudah dijangkau pembeli," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan para pengrajin agar tetap memperhatikan tiga hal apabila kerajinan tangan Indonesia semakin meningkat perdagangannya. Tiga hal tersebut adalah sesuai dengan spesifikasi barang, tepat waktu pengerjaan, serta sesuai dengan kemampuan finansial pembeli.

"Lalu ada lagi, kemasan buat sebagus mungkin agar pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama," kata Jokowi.

(Baca juga: Batasi Program Prioritas, Jokowi: Ada Pelabuhan Tanpa Akses Jalan)

Sedangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ekspor produk kerajinan tangan Indonesia naik sebesar 1,35 persen pada tahun lalu. Namun porsi Indonesia masih sebesar 1,4 persen dari total pasar kerajinan dunia senilai US$ 46,8 miliar. "Artinya di sini masih banyak pasar yang belum tergarap," katanya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution