Satelit Rp 2,86 Triliun Telkom Dijadwalkan Mengorbit Pekan Depan

Arief Kamaludin|KATADATA
Telkom KATADATA|Arief Kamaludin
Penulis: Pingit Aria
16/2/2017, 10.12 WIB

Satelit Telkom 3S dijadwalkan berada di orbitnya pada jarak 35.786 kilometer dari bumi pada 23 Februari 2017 pekan depan. Kemarin, satelit senilai US$ 215 juta atau sekitar Rp 2,86 triliun itu telah diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA VA235 milik Arianespace Europe di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Perancis.

“Kehadiran Satelit Telkom 3S ini merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian luar biasa, yang akan memperkuat posisi dan kedaulatan Indonesia dalam kancah dunia digital di tingkat internasional,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melalui siaran persnya, Rabu (15/2).

Rini mengatakan, peluncuran Satelit Telkom 3S ini diharapkan dapat menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, dan semakin memudahkan komunikasi antarwilayah di seluruh negeri.

(Baca juga:  Perkuat Jaringan, Telkom Luncurkan Dua Satelit Tahun Ini)

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keunikan kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau dan pegunungan, sulit dijangkau oleh sistem komunikasi terestrial maupun serat optik. Karenanya, sistem komunikasi satelit merupakan solusi tepat yang mampu menjangkau area terluar, terdepan, dan terpencil.

Saat ini, menurut Rini, dua per tiga wilayah di Indonesia belum terjangkau sistem komunikasi terestrial. Teknologi satelit dan terestrial merupakan jaringan yang saling melengkapi. Di mana, satelit bermanfaat memenuhi kebutuhan infrastruktur di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan teresterial sehingga mampu meniadakan kesenjangan akses informasi. 

Kehadiran satelit juga akan mampu memenuhi kebutuhan layanan siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), layanan komunikasi seluler, broadband internet, serta sistem komunikasi VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur.

(Baca juga: Hitung Ulang Tarif Interkoneksi, Kemenkominfo Tunjuk BRTI)

Kementerian BUMN melalui Telkom Indonesia menyadari benar fungsi dan manfaat strategis sistem komunikasi satelit bagi Indonesia. Untuk diketahui, Telkom pertama kali meluncurkan satelit Palapa A1 pada tahun 1976 lalu.