Tahun Depan, Garuda dan Citilink Targetkan 40 Juta Penumpang

Donang Wahyu|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
20/12/2016, 18.05 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) dan anak perusahaannya yakni PT Citilink (Persero) menargetkan jumlah penumpang mencapai 40,4 juta pada tahun depan. Angka tersebut naik 22,42 persen dibanding perkiraan jumlah penumpang tahun ini yakni 33 juta.

"Tahun ini targetnya 36 juta penumpang. Tapi dapatnya kira-kira sekitar 33 juta penumpang," kata Direktur Utama Garuda Arif Wibowo saat ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.

Di kantor tersebut, Arif menuturkan, dirinya menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk memberikan outlook kinerja Garuda pada tahun depan. Ia menyebutkan, target untuk Garuda sebanyak 27 juta penumpang dan Citilink sebesar 13,4 juta penumpang. Sehingga, total penumpang kedua maskapai penerbangan tersebut sebanyak 40,4 juta penumpang.

(Baca juga: Incar Turis India, Garuda Buka Rute Jakarta – Mumbai)

Selain itu, Arif menjelaskan, tahun depan dirinya juga menargetkan pertumbuhan kapasitas kedua maskapai tersebut sebesar 13 persen. Target itu dipasangkannya setelah melihat proyeksi pertumbuhan penumpang dari Cina mencapai 50 persen, Timur Tengah tumbuh 21 persen, dan domestik di wilayah Timur yang akan tumbuh 12 persen, serta wilayah Barat yang akan tumbuh sembilan persen.

Target pertumbuhan itu dengan mengasumsikan harga bahan bakar sebesar 50 sen per liter. “Kalau pertumbuhan revenue belum bisa disampaikan," ujar Arif.

(Baca juga:  Biaya Membengkak, Garuda Menderita Rugi Rp 569 Miliar)

Dengan target penambahan penumpang sebesar itu, Garuda juga akan menambah jumlah armadanya. Untuk Garuda sendiri, tahun depan akan segera mendatangkan sedikitnya tiga pesawat kecil jenis ATR, dari total rencana 25 pesawat dengan opsi penambahan 10 pesawat. Alasannya, dari 240 an bandara yang ada di Indonesia, hanya 37 yang bisa mendaratkan pesawat besar jenis Airbus 320 atau Boeing 737.

Namun, rencana pengadaan pesawat kecil tersebut akan terlebih dahulu dicocokan dengan rencana pengembangan bandara ke depannya. "Kalau Airport dalam periode sekian bisa mengembangkan berapa, mungkin saya tidak perlu menambah," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan kinerja Citilink, Arif mengatakan, dirinya tengah mempersiapkan agar maskapai tersebut bisa melakukan penerbangan rute internasional. Setidaknya, dalam waktu dua tahun mendatang, Citilink ditargetkan sudah mulai merambah rute internasional. Sementara ini, Arif mengatakan, dirinya akan menghitung terlebih dahulu semua hal yang dibutuhkan.

(Baca juga: Hubungkan Dua Pulau Besar, Citilink Buka Rute Batam dan Pontianak)

Sebagai langkah awal, Arif menyatakan, Citilink akan terlebih dahulu merambah negara-negara ASEAN. Dengan membuka penerbangan menuju Bangkok Thailand, Kuala Lumpur Malaysia, dan Singapura. Kemudian, Citilink juga akan mulai membuka penerbangan menuju China dan beberapa lokasi di Australia.

Reporter: Miftah Ardhian