Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sektor pariwisata bisa menarik 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke dalam negeri pada 2019. Bahkan dia mempertaruhkan kursi Menteri Pariwisata Arief Yahya apabila target tersebut tidak tercapai.

"Kalau tidak ketemu 20 juta, ya dicopot (menterinya)," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2016, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12).

Menurutnya jumlah kunjungan wisatawan asing yang datang ke Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga. Tahun lalu jumlah kunjungan wisman ke Indonesia hanya 9 juta kunjungan. Pada tahun yang sama, Thailand bisa mendatangakan 29,8 juta, sedangkan jumlah wisman yang datang ke Malaysia mencapai 24 juta kunjungan.

(Baca: Indonesia Berebut Turis Cina dengan Dua Negara ASEAN)

Dia melihat sebenarnya potensi kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sangat besar. Objek wisata yang ditawarkan di dalam negeri pun tidak kalah dengan negara lain. "Makanya saya targetkan (jumlah kunjungan wisman naik) dua kali lipat," ujarnya.

Untuk mewujudkan target tersebut, saat ini pemerintah sedang fokus membangun 10 kawasan pariwisata yang tersebar mulai dari Danau Toba hingga Labuan Bajo. Jokowi mengatakan respons swasta cukup besar, banyak investor yang datang ke pemerintah menanyakan pariwisata, khususnya yang terkait properti.

(Lihat pula: Pemerintah Perbaiki Infrastruktur di 10 Kawasan Pariwisata)

Pemerintah memang ingin mendorong swasta terlibat dalam pembangunan kawasan wisata dan proyek infrastruktur lainnya. Peran swasta sangat penting dalam pembangunan infrastruktur. Jokowi memberi contoh pembiayaan sektor infrastruktur hingga 2019 membutuhkan dana Rp 4.900 triliun. Sedangkan pemerintah hanya mampu menyediakan Rp 1.500 triliun.

"70 persen itu yang berperan adalah swasta, harusnya kalau orang bisnis melihatnya sebagai peluang," katanya.

(Baca:Asing Boleh Masuk, Investasi Sektor Pariwisata Melejit 100 Persen)

Sebelumnya, Menpar Arief mengatakan dari sisi investasi pada enam bulan pertama 2016 
mencapai US$ 850 juta, hampir mendekati capaian dalam 12 bulan pada tahun lalu sebesar US$ 1 miliar. Arief pun yakin total investasi di sektor pariwisata tahun ini bisa mencapai US$ 1,5 miliar. 

"Ini jauh melampaui investasi tahun 2014 yang hanya US$ 750 juta," kata Arief. Menurutnya kebijakan pemerintah membuka investasi asing masuk ke sektor pariwisata ternyata berdampak positif terhadap industri ini. Untuk diketahui benerapa sektor pariwisata memang masuk dalam revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).

(Baca: Indonesia Tujuan Utama Kedua Wisatawan Muslim Selama Ramadan