Tiga Bendungan di Jawa Barat Segera Dibangun

Arief Kamaluddin | Katadata
23/11/2016, 15.17 WIB

Sebanyak tiga bendungan bagian dari proyek strategis nasional siap dibangun pada akhir tahun. Hal ini seiring dengan penandatanganan kontrak konstruksi tiga bendungan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan kontraktor yang mayoritas Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tiga bendungan yang semuanya berada di Jawa Barat ini adalah Bendungan Ciawi (Kabupaten Bogor), Bendungan Cipanas (Kabupaten Sumedang), serta Bendungan Leuwikeris (Kabupaten Ciamis). Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso berharap setelah penandatanganan ini, kontraktor segera bekerja dengan cepat memulai proses konstruksi.

"Jadi tidak perlu ada groundbreaking tapi sebulan lagi langsung kami tinjau," kata Imam saat penandatanganan kontrak di kantornya, Jakarta, Rabu (23/11). (Baca: Proyek Bendungan Teritip di Kalimantan Rampung Lebih Cepat)

Pembangunan tiga bendungan ini menelan anggaran negara sekitar Rp 4 triliun, secara bertahap hingga 2019. PT Brantas Abipraya (Persero) yang bekerjasama dengan PT SAC Nusantara akan menggararap paket konstruksi bendungan Ciawi sebesar Rp 798,7 miliar.

Pembangunan Bendungan Cipanas senilai Rp 1,3 triliun dengan rincian paket I yang dikerjakan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. serta PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. dengan nilai Rp 925 miliar. Sedangkan paket II dengan nilai konstruksi Rp 448,2 miliar dikerjakan oleh Brantas Abipraya.

Kemudian Bendungan Leuwikeris yang membutuhkan dana Rp 1,8 triliun dibagi menjadi tiga paket. Paket pertama dengan nilai Rp 867 miliar dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk. serta PT Bahagia Bangunnusa. Lalu paket II dengan nilai Rp 642,3 miliar dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Adapun paket III senilai Rp 385,4 miliar dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero).

"Kami menyambut baik swasta dilibatkan, semoga BUMN dapat men-transfer kemampuannya dalam membangun bendungan," katanya. (Baca: Anggaran Negara Tak Cukup untuk Pengendalian Banjir)

Supervisi proyek ini juga dilakukan dengan melibatkan BUMN. Salah satu contohnya adalah kerjasama PT Yodya Karya (Persero), PT Indra Karya (Persero), dan PT Indah Karya (Persero) akan melakukan supervisi pada bendungan Ciawi. Nilai kontrak untuk supervisi ini mencapai Rp 28,1 miliar.

Imam mengingatkan perusahaan supervisor ini agar segera melakukan pengecekan kualitas tahap awal (Mutual Check/MC 0). Ini penting untuk memberikan kepastian bahwa pekerjaan proyek ini akan sesuai dengan desain awal yang dibuat oleh Balai-balai yang ada di bawah Kementerian PUPR.

Tiga proyek bendungan ini merupakan bagian dari delapan proyek bendungan yang rencanannya dibangun pada tahun ini. Untuk diketahui tiga bendungan sebelumnya yakni bendungan Kuwil, Ladongi, serta Sukoharjo sudah dikontrakkan beberapa waktu lalu. Sedangkan dua sisanya yakni bendungan Napunggete serta Sukamahi ditargetkan akan ditandatangani kontraknya pekan depan.

(Baca: Pemerintah Akan Bangun Kolam 3,9 Juta Hektare Untuk Irigasi Pertanian)