Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan tiga ruas proyek tol tambahan Trans Sumatera masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Tiga ruas tol tersebut adalah Medan–Banda Aceh, Pekanbaru–Padang, serta Tebing Tinggi–Parapat.
Hal ini dikatakan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna saat pemaparan di kantornya, Jakarta, Jumat (18/11). Dia mengatakan pengajuan tiga ruas tol ini dalam proyek strategis nasional adalah untuk kemudahan dalam pelaksanaan proyeknya.
(Baca: Kemenhub Usulkan 4 Proyek Kereta Masuk Strategis Nasional)
Dengan masuk sebagai proyek strategis nasional, maka ketiga ruas tol ini bisa lebih mudah mendapat dana talangan untuk pembebasan lahan. "Misalnya dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), yang hanya eligible (layak) bagi proyek strategis nasional," kata Herry.
Menurut Herry, proyek tambahan Trans Sumatera ini seharusnya bisa masuk ke dalam prioritas melebihi Trans Jawa yang terlebih dahulu berjalan. Dia pun meminta dukungan seluruh pihak, seperti Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk bekerjasama dalam mewujudkan hal ini.
Terlebih lagi pemerintah telah memberikan target waktu proyek Trans Sumatera bisa selesai dalam tiga tahun ke depan. Dengan alasan ini, Kementerian PUPR berharap proyek tiga ruas tol Trans Sumatera ini bisa menjadi prioritas.
(Baca: 70 Kilometer Tol Trans Sumatera Ditargetkan Beroperasi 2017)
Untuk bisa merealisasikan usulan ini, kata Herry, pihak KPPIP meminta data pendukung secara tertulis. Permintaan ini berdasarkan hasil rapat KPPIP pekan lalu. Namun, dia tidak menjelaskan apa saja data pendukung tersebut. Yang jelas, BPJT saat ini sedang menyiapkannya.
Mengenai teknis pelaksanaan ketiga proyek ini, dia mengaku kemungkinan akan bisa masuk dalam tahap konstruksi lebih awal pada tahun depan. Ruas tol Padang–Pekanbaru akan dimulai pembangunannya mulai dari Padang. Meski belum ada lahan yang dibebaskan, tapi ada beberapa lahan milik PT Perkebunan Nusantara yang dapat dialihfungsikan. Begitu pun dengan ruas Tebing Tinggi–Parapat.
(Baca: Separuh dari 225 Proyek Infrastruktur Prioritas Belum Berjalan)
Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Subagyono mengatakan untuk ruas tol Medan–Banda Aceh kemungkinan akan dilakukan penetapan lokasi sepanjang 73 kilometer. Jarak ini menghubungkan dua kota yakni Banda Aceh hingga Sigli.
"Kami kerjakan bertahap, karena tidak mungkin sekaligus," katanya.
PT Hutama Karya (Persero) akan membentuk anak usaha bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, serta PT. Waskita Karya (Persero) Tbk untuk menggarap tol Tebing Tinggi - Parapat. Untuk porsi sahamnya terdiri dari 40 persen Hutama Karya, 30 persen Waskita, dan 30 persen lagi Jasa Marga.