Keliling Eropa, Jokowi Bahas Perjanjian Perdagangan Bebas

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
15/4/2016, 21.43 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan kunjungan ke empat negara Eropa pada 18-22 April mendatang. Keempat Negara tersebut adalah Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia. Menjelang kunjungan tersebut, hari ini Jokowi memanggil sejumlah menteri untuk menyusun strategi dan agenda apa yang akan dibawanya ke Eropa.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dalam rapat tersebut, Jokowi menegaskan bahwa kunjungannya ke Eropa bukan bersifat basa-basi. Presiden ingin kunjungannya menghasilkan kesepakatan dan kerjasama binis untuk mendorong pembangunan dan peningkatan investasi serta perdagangan Indonesia. “Hal yang berkaitan dengan bisnis, harus ada sesuatu yang terlaksana. Jadi bukan sekedar kunjungan,” ujarnya usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15/4).

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjelaskan bahwa kunjungan Jokowi ke Eropa bobotnya lebih banyak pada aspek perdagangan. Hasil konkret yang akan dicapai dalam kunjungan ini adalah penuntasan tahap awal negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Uni Eropa.  (Baca: Perdagangan Bebas, Uni Eropa Minta Indonesia Hapus Bea Masuk Impor)

“Itu akan menjadi suatu perjanjian perdagangan dan kerjasama ekonomi  raksasa. Menyangkut 28 negara Uni Eropa dengan total penduduk 530 juta dan perekonomiannya yang sebesar US$ 18,5 triliun per tahun,” ujar Tom Lembong. Membahas hal ini, Jokowi akan bertemu dengan pimpinan Uni Eropa, yakni Presiden Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, dan Parlemen Eropa.

Makanya dalam rapat ini pemerintah langsung menuntaskan pembahasan 14 isu atau poin yang akan dibahas dalam negosiasi dengan Uni Eropa. Tiga hari lalu rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hanya menyelesaikan 11 poin, 3 poin sisanya masih tertunda. Tom tidak mau menyebutkan apa saja 14 poin tersebut, karena sifatnya tertutup dan rahasia. (Baca: Negosiasi Perdagangan Bebas dengan Uni Eropa Akan Rampung Tahun Ini)

Selain negosiasi perjanjian dagang dengan Uni Eropa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan agenda keliling Eropa juga diisi dengan beberapa forum bisnis. Dalam serangkaian forum bisnis di empat negara Uni Eropa, pemerintah akan mempromosikan bahwa Indonesia sekarang lebih terbuka dalam investasi dan lebih kompetitif. Beberapa menteri yang ikut dalam kunjungan ini juga akan mengisi diskusi panel dalam forum bisnis ini. Mereka akan menjelaskan beberapa kebijakan pemerintah di sektor energi terbarukan, maritim dan beberapa sektor lainnya.

“Kemudian ada beberapa deal bisnis di Jerman, Inggris dan juga di Belanda yang tentu menjadi follow up dari kami di BKPM,” ujar Franky. Di Belgia, BKPM juga akan melanjutkan pembicaraan dengan Putri Astrid yang pernah datang ke Indonesia beberapa waktu lalu. BKPM akan bertemu dengan sekitar 20 pengusaha yang sudah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Para pengusaha ini bahksan sudah menyiapkan beberapa proposal yang akan dibahas bersama pemerintah di Belgia. (Baca Wawancara: Eropa, Sasaran Tahun Ini)

Menurut Franky, kunjungan ini sangat penting untuk mempromosikan Indonesia kepada para investor Uni Eropa, khususnya Jerman, Inggris, dan Belanda. Ketiga negara ini tercatat sebagai negara Eropa yang aktif berinvestasi di luar negaranya. Jerman menduduki posisi ketiga terbesar sebagai negara yang menanamkan modal terbanyak di negara lain di seluruh dunia, dengan total investasi US$ 303 miliar. Inggris menempati peringkat keempat, sedangkan Belanda di posisi 17 dengan total investasi US$ 100 miliar dalam lima tahun.