KATADATA - PT Pelindo II akan menggandeng dua Pelindo lainnya yakni PT Pelindo I dan juga PT Pelindo IV untuk membangun dan mengoperasikan lima pelabuhan di Indonesia. Ketiga Pelindo tersebut akan membentuk anak usaha guna mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan tersebut yang menjadi titik hubung rute tol laut.
Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino mengatakan kelima pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara yang dikelola bersama Pelindo I, serta Makassar, Bitung, Ambon, dan Sorong bersama dengan Pelindo IV. (Baca pula: Pemerintah Akan Dapat 2,5 Persen dari Keuntungan Pelabuhan).
“Sistemnya kita buat joint venture. Kami (Pelindo II) yang jadi mayoritas,” kata Lino ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis malam, 3 Desember 2015.
Dengan demikian, Pelindo II menjadi pemegang saham mayoritas di lima pelabuhan tersebut dengan rasio 60 : 40. Langkah ini dilakukan karena kedua Pelindo lainnya cukup sulit dalam memenuhi pendanaan, sedangkan pembangunan pelabuhan tidak dapat ditunda lagi.
Namun Lino menjelaskan bahwa joint venture ini bukan bagian dari wacana holding Badan Usaha Milik Negara di bidang kepelabuhan. “Untuk holding belum, tapi ini langkah pragmatis saja untuk kami bisa membangun pelabuhan,” ujarnya.
Menurutnya, hal-hal terkait administrasi pembentukan anak usaha akan dirampungkan bersama dua Pelindo lainnya sebelum akhir tahun ini. Sehingga, pada tahun depan anak usaha mereka mulai aktif beroperasi. (Baca pula: RJ Lino: Kereta Barang Tak Terkait Dwelling Time).
Sayangnya Lino belum mengetahui besaran biaya investasi yang digelontorkan pihaknya dalam membentuk akan usaha tersebut. Dia hanya memberitahu bahwa investasi awal akan dialokasikan pada perbaikan manajemen anak usaha. “Tapi pasti ada yang kita keluarkan untuk reorganisasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno sempat menyatakan bahwa Presiden Jokowi memintanya untuk segera membentuk holding BUMN. Presiden menganggap dengan penggabungan ini maka modal BUMN otomatis semakin kuat dan semakin cepat pula mendukung program pemerintah.
Sebetulnya, rencananya menyatukan sejumlah badanusaha negara menurut sektornya telah lama diusung, terakhir oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Holding BUMN itu di antaranya untuk sektor energi, keuangan, perkebunan, dan pelabuhan. “Untuk saat ini yang paling memungkinkan adalah segera membentuk BUMN pelabuhan,” ujar Rini beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III Jarwo Suryanto berharap pemerintah segera merealisasikan rencana penggabungan tersebut. Penggabungan empat Pelindo akan memudahkan pendanaan dalam membangun pelabuhan. “Dibentuknya holding akan meningkatkan leverage sehingga mampu menggalang dana investasi pelabuhan,” kata Jarwo.