KATADATA ?
Sejumlah investor asal beberapa negara menyatakan minat untuk menanamkan modalnya di industri galangan kapal. Salah satunya adalah Cina yang telah menyatakan minat untuk berinvestasi senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 738 miliar.
?Selain itu ada beberapa negara lain, seperti Taiwan, Australia, Italia, dan Jepang,? kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Jakarta, Jumat (25/9). Australia, kata dia, bahkan berminat untuk berinvestasi senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.
Dia mengatakan, tingginya minat sejumlah negara untuk menanamkan modalnya di tanah air seiring dengan langkah pemerintah yang memberikan sejumlah insentif. Salah satunya adalah penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk industri galangan kapal.
Franky memberitahu jumlah realisasi investasi galangan kapal pada semester I tahun ini sudah mencapai Rp 153 miliar. Hal ini merupakan kemajuan mengingat realisasi investasi galangan kapal pada 2014 hanya Rp 210 miliar.
BKPM menargetkan izin prinsip investasi di sektor galangan kapal pada tahun ini bisa mencapai Rp 5 triliun. Angka tersebut merupakan penurunan apabila dibandingkan rencana investasi tahun lalu sebesar Rp 6,24 triliun. Namun, dia mengingatkan hal yang lebih penting bagi BKPM adalah meningkatkan realisasi investasi sektor tersebut.
Di kesempatan yang sama Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, Polandia juga berminat berinvestasi galangan kapal di Indonesia. Selain itu Kemenperin juga sedang membujuk investor asal Belanda untuk membangun pelabuhan bersama dengan galangan kapal di Indonesia.
?Pasar maritim kita sedang tumbuh. Oleh sebab itu kita tarik sebanyak-banyaknya investasi galangan kapal ke mari,? kata Saleh memaparkan hasil kunjungannya ke sejumlah negara Eropa.