Baru Dua Proyek dari 54 Proyek Investasi yang Sudah Terealisasi

Donang Wahyu|KATADATA
Penulis: Yura Syahrul
10/7/2015, 16.18 WIB

KATADATA ? Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memantau 54 kegiatan investasi dari 100 proyek penanaman modal asing (PMA) tahap pertama. Dari 54 kegiatan investasi itu, baru dua proyek investasi yang saat ini sudah beroperasi dan  berproduksi secara komersial.

Kepala BKPM Franky Sibarani merinci, satu proyek itu di sektor hilirisasi pertambangan senilai US$ 635 juta dan satu proyek lagi di bidang komponen otomotif senilai US$ 70,5 juta. Dua proyek itu mampu berkontribusi terhadap kegiatan ekspor tahun ini dengan nilai sekitar US$ 533,1 juta atau setara dengan Rp 7 triliun. "Ini menandakan investasi yang terus bergerak akan mendorong ekonomi Indonesia," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (10/7).
Selanjutnya, Franky berharap, 22 proyek investasi bisa rampung dan memulai proses produksi pada tahun ini. Jadi, tahun ini, ada 24 proyek investasi yang sudah beroperasi. "Untuk tahun 2015 ini sendiri, paling banyak akan segera rampung pada kuartal IV mendatang. Itu termasuk dua (proyek) yang sudah rampung tadi," katanya. Sedangkan 20 proyek investasi lainnya akan rampung tahun depan.

Menurut Franky, 54 kegiatan investasi yang dipantau oleh BKPM tersebut senilai total US$ 13,32 miliar. Kalau semuanya sudah rampung dan mulai berproduki, maka akan menghasilkan nilai ekspor sebesar US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 44,3 triliun. Tak cuma itu, 54 kegiatan investasi ini bakal menghemat devisa dari penurunan impor saban tahun senilai US$ 1,15 miliar atau setara dengan Rp 15 triliun. Manfaat lainnya adalah menciptakan 44.000 lapangan kerja. Bahkan, dengan asumsi bakal memicu efek berantai hingga empat kali lipat maka 54 proyek investasi itu akan melibatkan sekitar 160.000 tenaga kerja secara tidak langsung.

Di sisi lain, ada beberapa proyek dari 54 proyek investasi tersebut berupa proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.748 Megawatt (MW). Saat ini, beberapa proyek telah rampung dengan kapasitas 130 MW. "Nantinya dari total 3.748 Megawatt, sebanyak 850 Megawatt digunakan untuk kepentingan (usaha) sendiri dan sisanya akan digunakan oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara)," kata Franky.

Sekadar informasi, 54 proyek investasi itu merupakan bagian dari total 100 proyek PMA tahap pertama senilai US$ 220 miliar yang diharapkan dapat rampung hingga tahun 2020 mendatang. Mayoritas dari proyek investasi ini berupa PMA ataupun joint venture antara perusahaan lokal dengan PMA. Pulau Jawa sendiri merupakan basis dari proyek investasi tersebut. Sebanyak 70 proyek di Jawa dan sisanya tersebar di pulau-pulau lain.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution