KATADATA ? PT Agung Podomoro Land Tbk tahun ini menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 5,5 triliun. Dana capex ini lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp 4,5 triliun.
Rencananya, dari capex tahun ini, persusahaan properti tersebut akan melakukan akuisisi dua pusat perbelanjaan, yakni Kenari Mas dan Harco Glodok. Keduanya akan dijadikan pusat perbelanjaan (Trade Center), sehingga dapat menambah pasokan pendapatan berkelanjutan (recurring income) dan ruang untuk disewakan.
?Nantinya kami akan menambah pusat perbelanjaan perseroan seluas 9.500 meter persegi untuk Harco Glodok. Kalau Kenari Mas, luasnya 16.000 meter persegi,? ujar Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land, Indra Wijaya, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (8/5).
Perseroan menargetkan kontribusi recurring income sebesar 30 persen dari total pendapatan, atau naik dari 2013 sebesar 25 persen. Perusahaan juga berencana meningkatkan landbank (ketersediaan lahan) untuk ekspansi. Tahun ini, perseroan akan meningkatkan landbank menjadi 990 hektare dari 630 hektare pada 2013.
Saat ini, perseroan telah mengakuisisi tanah di belakang Universitas Bina Nusantara, seluas 1,5 hektare. Tanah ini nantinya akan dibangun menjadi apartemen premium. Indra menyebutkan untuk biaya, bisa mengacu pada harga lahan di sekitaran Senayan yang dikisaran Rp 16 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi.
Dari 990 total landbank tersebut, kata Indra, seluas 550 hektare berada di Karawang dan akan digunakan untuk pembangunan daerah industri. Sementara itu, sisanya akan dibuatkan untuk residensial, hotel, dan pusat perbelanjaan.
Dalam dua tahun kedepan, Agung Podomoro juga berniat membangun 20 hotel, yang kebanyakan di Jakarta. Namun sayangnya, Indra enggan menyebutkan berapa biaya yang dikeluarkan baik untuk akuisisi pusat perbelanjaan, lahan, maupun membangun hotel. ?Nanti kalau kita sebut, harganya bisa naik.?
Sebagai informasi, Agung Podomoro pada kuartal-I 2014 ini berhasil mencatatkan marketing sales (pra penjualan) sebesar Rp1,82 triliun. Penyumbang terbesar dari penjualan berasal dari Harco Glodok sebesar 32 persen dan Orchard Park Batam sebesar 27,2 persen.
Kemudian Podomoro City Deli Medan berkontribusi sebesar 12,7 persen, Podomoro City Extension sebesar 8 persen, Borneo Bay Residences 5,4 persen, Vimala Hills 5 persen, Metro Park Residences 4,4 persen dan Grand Taruma sebesar 3,8 persen.