Berencana Buka 8 Juni, Mal Grand Indonesia Terapkan Aturan New Normal

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Ilustrasi. Petugas PMI Jakarta Pusat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di depan mal Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (31/5/2020).
Penulis: Desy Setyowati
1/6/2020, 11.06 WIB

Mal Grand Indonesia akan dibuka kembali pada 8 Juni. Namun rencana ini bisa berubah karena menunggu keputusan dari pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan new normal.

Saat ini, manajemen belum dapat memastikan jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk saat penerapan new normal. "Kami juga menunggu aturan dan keputusan dari pemerintah," kata Corporat Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini kepada Antara, Senin (1/6).

Meski begitu, Manajemen Mal Grand Indonesia mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan sejak ada pandemi corona. Ketentuan ini juga akan diterapkan saat pemberlakuan new normal.

Protokol yang dimaksud, yakni pemeriksaan suhu tubuh semua orang yang memasuki area pusat perbelanjaan, mulai dari pengunjung, karyawan, vendor, kontraktor hingga pengemudi ojek online. Pemeriksaan dilakukan di pintu utama maupun loading dock.

(Baca: Daftar 102 Daerah Tak Terdampak Corona, Boleh Buka Pasar hingga Hotel)

Semua orang akan diwajibkan menggunakan masker selama berada di area mal. Setiap orang bakal dipandu untuk menerapkan pembatasan jarak lewat stiker antrean di area pintu masuk, depan dan di dalam lift, toilet, musala hingga lokasi antrean taksi.

Jumlah kursi di tempat seperti G Card counter, G Card Lounge, serta Foodprint pun dikurangi. Ini bertujuan agar pengunjung menjaga jarak satu sama lain.

Grand Indonesia juga menyediakan hand sanitizer di setiap lantai, dan berkomitmen untuk membersihkan area publik lebih sering. Area yang dimaksud seperti tombol lift, pegangan pada eskalator dan pintu hingga toilet.

(Baca: Menko Airlangga Sebut Buka Mal Jakarta Tunggu Evaluasi Hasil PSBB )

Semua tenant pun diimbau untuk membersihkan tempatnya secara berkala. Aturan normal baru dan pencegahan infeksi Covid-19 tersebut disosialisasikan di penjuru area melalui poster, LED, G Card Counter.

Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) menyatakan, rencana pembukaan mal di Jakarta turut memberikan efek domino. Salah satunya pada penyerapan tenaga kerja, setelah sektor usaha tersebut menutup operasionalnya selama masa pandemi virus corona.

Karyawan di dalam mal, termasuk toko, penjaga pintu masuk parkir hingga petugas kebersihan akan kembali bekerja, jika pemerintah memutuskan pusat perbelanjaan boleh beroperasi kembali. “Efeknya cukup besar dari dua sisi, baik dari pihak mal dan penyewa," kata Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara.

(Baca: Disentil Anies, Pengusaha Koreksi Wacana Pembukaan Mal)

Sebelumnya, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengaku masih menunggu keputusan pemerintah daerah (Pemda) terkait pembukaan mal. “alau boleh buka persy, aratannya apa yang harus kami penuhi," kata Ketua Umum APPBI Stevanus Ridwan, Rabu (27/5) lalu.

Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan pun masih mengkaji perpanjangan PSBB Jakarta. Hal ini akan bergantung pada seberapa besar tingkat penularan virus corona.

Jika tingkat penularan virus penyebab Covid-19 sudah rendah pada 4 Juni, maka PSBB di Jakarta tidak akan diperpanjang lagi. Sebaliknya, apabila tingkat penularan masih tinggi, PSBB kembali diperpanjang.

(Baca: Anies Bahas Peluang PSBB Jakarta Berakhir 4 Juni, Masuk ke New Normal)

Reporter: Antara