Di Depan DPR, Buwas Beberkan Praktik Mafia Beras hingga Daging Kerbau

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Pekerja menata karung berisi beras di gudang Perum Bulog. Dirut Bulog mengungkap peran mafia di bidang impor beras hingga daging.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
25/6/2020, 21.06 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap sulitnya menghadapi mafia pangan. Dirinya pun mengklaim telah mengetahui para aktor yang berupaya menjegal perusahaan pangan pelat merah ini menjalankan penugasan pemerintah. 

Budi mengatakan, mafia tersebut bermain di sekitar komoditas pangan seperti beras hingga daging kerbau. "Mafia-mafia ini sekarang bisa menguasai komoditas tersebut. Mereka bekerja dan mendapatkan jatah untuk melawan Bulog," kata pria yang akrab disapa Buwas dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Kamis (25/6).

Buwas mengungkap salah satu aksi yang dilakukan oknum, misalnya terkait importasi daging kerbau yang biasanya hanya dilakukan oleh Bulog  berdasarkan penugasan pemerintah. Para mafia tersebut kini bisa mendapatkan izin impor daging kerbau dan menyaingi Bulog.

(Baca: Ancam Pecat 100 Karyawan Bulog, Buwas: Mereka Bagian dari Mafia)

Bahkan, para pelaku bisa memperoleh izin impor hanya dalam lima menit. Sementara, pengajuan izin impor oleh Bulog baru bisa diperoleh hingga dua minggu.

"Dua minggu pun tidak jadi izinnya. Bahkan staf Bulog menunggu hingga pukul 12 malam, tidak diberikan juga tanda tangan izinnya," ujar dia.

Berikutnya, para mafia juga disebut banyak bermain pada komoditas beras. Mantan Kepala Bareskrim Polri ini mengatakan, para mafia mampu menukar beras Bulog dengan beras lain yang berkualitas buruk untuk menjatuhkan citra beras Bulog. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika