Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) akan segera berlaku pada 5 Juli mendatang. Australia pun akan membuka ratusan visa pelatihan dan ratusan kuota untuk pertukaran kerja.
"Indonesia dan Australia ada MoU (Memorandum of Understanding atau nota kesepakatan) di bidang ketenagakerjaan," kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia Agung Wicaksono Sochirin dalam sebuah webinar, Rabu (1/7).
Agung mengatakan ada dua nota kesepakatan pada bidang tersebut, yaitu Workplace Based Training dan Skill Development Exchange. Workplace Based Training merupakan program yang mengalokasikan 200 visa training di 9 sektor prioritas untuk Indonesia dengan masa tinggal enam bulan.
(Baca: Bertemu Dubes Uni Eropa, Menko Airlangga Singgung Diskriminasi Sawit)
Sementara, Skill Development Program merupakan program pertukaran kerja melalui Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan The Indonesia Australia Business Council (IABC). Program tersebut menyediakan pertukaran kerja dengan kuota 100 peserta pada tahun pertama sampai 500 peserta pada tahun kelima. "Jadi program ini merupakan pertukaran keahlian kedua negara," ujar dia.
Kedua negara juga menyepakati peningkatan kuota Working Holiday Visa dari saat ini berjumlah 1.000 visa per tahun menjadi 4.100 visa per tahun. Pada tahun kelima, Working Holiday Visa akan mencapai 5 ribu visa pertahun.
Selain itu, mereka sepakat untuk mendorong industri pendidikan dan pelatihan kejuruan, pelatihan guru kejuruan, dosen politeknik, dan instruktur pada sektor prioritas. Kemudian, Indonesia dan Australia akan bekerja sama dalam peningkatan kapaasitas Technical and Vocational Education and Training (TVET).
Dari sisi kesehatan, IA-CEPA juga mencakup peningkatan standar profesional seperti pendidikan keperawatan. "Jadi kedua negara dapat membangun kolaborasi melalui kapasitas masing-masing," katanya.
Duta Besar Indonesia di Australia Kristiarto Legowo mengatakan, kerja sama di bidang sumber daya manusia akan memberi peluang kolaborasi pada lembaga pendidikan. "Australia juga memiliki pendidikan tinggi yang masuk dalam daftar 100 besar universitas terbaik di dunia," kata dia.
Kerja sama di sektor pendidikan juga dapat mendorong lembaga pendidikan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan daya saing mereka. Sebab, IA-CEPA dapat membuka pintu bagi universitas di Australia untuk membuka kampus di Tanah Air. "Ini merupakan peluang dan tantangan bagi teman-teman di Indonesia," ujar dia.
(Baca juga: Perjanjian Dagang RI & Australia Permudah Rantai Pasok Bahan Baku)