Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) memperkirakan permintaan pasar sepeda di Indonesia mencapai 8 juta tahun ini. Hal ini terjadi seiring meningkatnya tren bersepeda dan perubahan gaya hidup masyarakat di tengah pandemi corona.
Sekretaris Jenderal Apsindo Eko Wibowo mengatakan, tingginya permintaan sepeda merupakan fenomena baru bagi produsen sepeda dalam 25 tahun terakhir. Meningkatnya permintaan secara mendadak menyebabkan kelangkaan pasokan di pasar sehingga harganya melambung tinggi.
"Beberapa industri sudah meningkatkan produksi sampai 200% dari kapasitas normal supaya kebutuhan masyarakat akan sepeda bisa terpenuhi," kata Eko dalam podcast Katadata.co.id bertajuk 'Gowes Kala Pandemi: Sehat atau Gaya Hidup', dikutip Selasa (28/7).
Menurut dia, tren peningkatan permintaan sepeda terjadi serentak hampir di seluruh negara ketika kebijakan karantina wilayah atau lockdown mulai dilonggarkan. Kondisi ini akhirnya menyebabkan produsen kewalahan memenuhi permintaan baik untuk unit sepeda secara utuh (full bike) maupun suku cadangnya.
Untuk segmen sepeda yang laris di pasaran internasional dan Indonesia, 60% di antaranya disumbang oleh jenis sepeda lipat dan city bike, lalu 30% sepeda gunung dan sisanya sepeda anak sepeda BMX atau bicycle motocross.
"Kami sempat kehabisan stok cukup lama karena tidak punya barang lagi yang akan dijual, sampai barang yang lima tahun tak terjual akhirnya laku," kata dia.
Meski peningkatannya sedang tinggi, dari sisi produsen, Eko memastikan produsen sebenarnya tidak menaikkan harga. Tapi, kenaikan harga pasar juga tidak bisa dicegah karena terjadi sesuai hukum pasar.
"Pada Juli - Agustus toko-toko sepeda sudah mulai ada stoknya, walaupun bertahap harga akan kembali wajar," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia atau AIPI, sebelumnya mengatakan penjualan sepeda di Tanah Air rata-rata naik 30% pada April dan Juli 2020.
Kondisi ini terjadi tiba-tiba terdorong oleh perubahan gaya hidup masyarakat. Padahal sebelumnya, banyak produsen sepeda merumahkan karyawan t akibamerebaknya wabah.
"Kenaikan terjadi pada akhir April saat pemerintah mulai melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Rudiyono kepada Katadata.co.id, Senin (20/7).
Kenaikan permintaan secara mendadak ini sempat membuat produsen kewalahan memenuhi permintaan pasar. Alhasil, pembelian hanya bisa dilakukan secara inden atau menunggu hingga stok sepeda kembali diproduksi.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan situs meta-search iPrice, selama masa pandemi, jumlah pemesanan sepeda naik hingga 50%. Pengguna sepeda di kawasan Ibu Kota meningkat hingga 1.000% pada minggu pertama Juli 2020 dibandingkan 2019.
Sepeda lipat, sepeda gunung dan sepeda anak menjadi tiga model sepeda yang menjadi tren di Indonesia. Adapun pencarian terbanyak ditempati sepeda lipat (folding bike). Search interest di Google Trends untuk sepeda lipat meningkat hingga 900% sejak 1 Maret hingga 21 Juni 2020.
Selanjutnya ada sepeda gunung (mountain bike) dengan kenaikan search interest hingga 680% sejak 1 Maret hingga 21 Juni 2020. Berikutnya, sepeda anak (Kids bicycle) dengan pencarian yang juga meningkat sejak 1 Maret sebesar 142%.
Jenis sepeda road bike atau sepeda balap berada di peringkat terakhir dengan peningkatan pencarian sebesar 300% selama periode yang sama.