Progres pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek hingga saat ini hampir 80%. Diharapkan, semua konstruksi sipil jalur mainline selesai tahun ini dan selanjutnya mengejar progres terkait pembangunan stasiun.
"Selanjutnya tahun depan fokus utamanya yaitu di sistem persinyalan, di mana Len Industri adalah salah satu subkon utamanya yang harus betul-betul mengejar progres agar LRT dapat mulai beroperasi tepat waktu," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Kementerian Perhubungan, Ferdian, Jumat (13/11).
Kementerian Perhubungan bersama Len Industri, Adhi Karya, INKA dan KAI kembali melakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti.
"Saya berpesan bahwa dengan adanya sistem moving block yang kita kembangkan ini mudah-mudahan Len bisa kembali ke tujuan awalnya. Yang diharapkan, Len tidak hanya melakukan instalasi, namun Len bisa mengembangkan sistem atau produknya sendiri hingga suatu hari nanti secara internasional bisa diakui dan dipergunakan meluas tidak hanya di Indonesia, bahkan ke Asia hingga Eropa," ujar Ferdian.
Direktur Operasi II PT Len Industri (Persero), Linus Andor Mulana S menyatakan, pandemi Covid-19 sedikit menghambat pengerjaan proyek. Namun, timnya akan melakukan upaya terbaik.