Krisis Cip Semikonduktor pada Otomotif Bakal Berlanjut hingga 2022

Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi pabrik kendaraan. Krisis cip semikonduktor yang membuat beberapa pabrik mobil tutup diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.
16/4/2021, 11.14 WIB

Krisis cip semikonduktor di dunia diperkirakan akan berlanjut hingga 2022. Produsen cip kontrak Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) mengatakan kekurangan terjadi di seluruh industri, mulai dari otomotif sampai perangkat elektronik.

Perusahaan tersebut mengatakan sedang berupaya meningkatkan produksi guna mengatasi krisis cip semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia. Produsen cip terbesar itu juga mengatakan sedang memperluas kapasitas dan berupaya menjaga harga cip tetap wajar.

"Kami telah membebaskan tanah dan peralatan serta mulai pembangunan fasilitas baru. Kami mempekerjakan ribuan karyawan dan memperluas kapasitas kami di berbagai lokasi," kata CEO CC Wei dalam briefing pada Kamis (15/4), dilansir dari Aljazeera.

TSMC ini melaporkan kenaikan laba kuartal pertama 19,4% karena permintaan cip yang meningkat pesat. Perusahaan ini memiliki klien seperti Apple Inc dan Qualcomm Inc.  Perusahaan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun seiring  meningkatnya permintaan cip untuk smartphone dan laptop.

Bloomberg menyebutkan TSMC bergabung dengan sejumlah raksasa industri seperti Continental AG hingga Renesas Electronics Corp. dan Foxconn Technology Group yang memberi peringatan bahwa krisis cip semikonduktor akan terjadi lebih lama karena banyaknya permintaan untuk berbagai sektor industri.

TSMC mengatakan akan menginvestasikan US$ 100 miliar selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kapasitas di pabrik mereka. Wei mengatakan rencana investasi besar-besaran itu dengan menggunakan teknologi pembuatan cip canggih seperti node 5-nanometer dan node 3-nanometer yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

TSMC memperkirakan krisis cip semikonduktor untuk klien otomotifnya akan berkurang drastis mulai kuartal berikutnya. Dampak dari kekurangan cip ini membuat banyak produsen mobil yang memangkas produksinya.

Produsen otomotif yang baru-baru ini mengumumkan pemangkasan produksi akibat krisis cip semikonduktor yakni Mitsubishi Motors Corp. Mitshubishi memangkas produksi 7.500 kendaraan di tiga pabrik di Jepang dan Thailand mulai bulan ini.

Hampir bersamaan, produsen otomotif asal Korea Selatan Hyundai juga menghentikan produksi karena krisis cip semikonduktor mulai 12 April 2021. Hyundai menangguhkan produksi di pabrik utamanya, Asan di Seoul, yang menghasilkan 300 ribu kendaraan setiap tahun, termasuk sedan Sonata dan Grandeur.

Pada Februari lalu, dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan juga mengurangi produksi ratusan ribu kendaraan karena kekurangan cip semikonduktor. Honda memangkas target penjualan kendaraan 2,2% menjadi 4,5 juta unit dan Nissan menurunkan targetnya 3,6%, menjadi 4,015 juta unit.

Financial Times menyebutkan pasokan cip mengalami pengetatan sejak para produsen mobil memangkas pesanan karena memperkirakan penjualan yang melemah di puncak pandemi tahun lalu. Kapasitas produksi chip di banyak fasilitas kemudian ikut dipangkas. Masalahnya, saat industri hilir mulai pulih dan fasilitas pabrik cip tak bisa seketika menambah produksinya.

Pandemi Covid-19 juga memukul industri otomotif Tanah Air. Penjualan mobil domestik menurun pada April tahun lalu drop 90% seperti tergambar dari Databoks berikut ini:

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi