Giant Disebut Rugi Rp 1 Triliun, 7.000 Buruh Terancam PHK

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). PT Hero Supermarket Tbk akan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli mendatang akibat perilaku konsumen yang beralih dari ritel berkonsep hypermarket dan fokus ke sektor peralatan rumah tangga, kesahatan dan kecantikan.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
28/5/2021, 14.10 WIB

Perusahaan retail PT Hero Supermarket akan menutup gerai Giant pada akhir Juli 2021 lantaran perusahaan merugi hingga Rp 1 triliun. Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, ada 7 ribu buruh yang terancam terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Ketua umum Serikat Pekerja Hero Supermarket menyampaikan tersisa 7 ribu karyawan yang akan di-PHK. Jadi tidak ada Giant lagi," kata Mirah saat konferensi pers secara daring, Jumat (28/5).

Menurutnya, manajemen telah mengalami kerugian saat mengoperasikan Giant di Indonesia. Perusahaan pun merugi hingga Rp 1 triliun sejak dua tahun lalu, terlebih ada tantangan pandemi Covid-19.

Pada dua tahun lalu, manajemen telah memecat 7 ribu orang karyawan tetap dan kontrak. Selebihnya, masih ada 7 ribu pegawai yang tersisa.

Manajemen Hero menawarkan sebagian pegawai yang terkena PHK untuk disalurkan ke bisnis Hero Group lainnya, seperti IKEA, Guardian, hingga Hero Supermarket. "Tapi hanya ada lima gerai. Ini tidak akan menampung semua karyawan," ujar dia.

Selain itu, manajemen akan memberikan pesangon kepada buruh sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Cipta Kerja. Negosiasi sempat berlangsung alot saat membahas pesangon tersebut.

Mirah berharap, perusahaan memberikan informasi secara terbuka kepada karyawan. Di sisi lain, para buruh juga akan mengadu kepada Kementerian Ketenagakerjaan jika ada haknya yang tidak terpenuhi.

Berikut adalah pekerjaan yang paling banyak terkena PHK akibat pandemi Covid-19: 

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ada puluhan gerai Giant yang akan ditutup. Sebagian besar karyawan Giant tersebut telah berusia di atas 30 tahun. "Pasti mereka susah mencari kerja dan jadi pengangguran terbuka," ujar Said.

Ia pun meminta Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah untuk mengambil tindakan terhadap ribuan pekerja Giant yang terancam PHK. Sementara, manajemen Hero Group diharapkan bisa menyerap setidaknya 75% pegawai yang terancam PHK di unit usaha Hero lainnya.

Menurut situs resmi perusahaan, pada Juni 2012, Hero telah mempekerjakan lebih dari 13,700 orang yang melayani pelanggan di 558 gerai. Saat itu, perusahaan mengoperasikan 43 gerai Giant Hypermarket, 130 gerai Hero & Giant supermarket, 241 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian dan 144 gerai Starmart.

Satu dekade beroperasi, Giant berkembang menjadi tiga jenis, yakni Giant Ekstra dengan format toko hipermarket, Giant Ekspres yang berkonsep supermarket dan Giant Mart yang berkonsep minimarket. Namun, sebelum pandemi pun bisnis supermarket tersebut sebenarnya sudah goyah.

Pada 2015, misalnya, Hero menutup 75 gerai Giant di berbagai daerah. Kemudian, pada 2018, penutupan gerai Giant kembali dilakukan hingga jumlahnya menciut dari 166 gerai menjadi 142 gerai. Gerai Ekspres menjadi gerai yang paling banyak ditutup karena pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli.

Terakhir, pada 28 Juli 2019, Giant dikabarkan kembali menutup enam gerai. Kini, Giant masih menyisakan 70 gerai yang akan ditutup bertahap hingga 31 Juli 2021.

Reporter: Rizky Alika