Kapasitas Produksi Oksigen Nasional Sudah Penuh, 100% untuk Medis

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/hp.
Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis.
6/7/2021, 16.55 WIB

Kementerian Perindustrian mengungkapkan kapasitas produksi oksigen di dalam negeri sudah penuh. Saat ini pun seluruh produksi oksigen di dalam negeri pun sudah dialihkan untuk kebutuhan medis, khususnya bagi pasien Covid-19.

Saat ini utilisasi industri oksigen sudah mencapai 100%, dari yang sebelumnya hanya 80%. “Kami genjot terus produksinya. Sudah full capacity kita ini sekarang,” kata Direktur Industri Kimia Hulu Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Fridy Juwono, kepada Katadata, Selasa (6/7)

Fridy menjelaskan dalam sehari, perusahaan bisa memproduksi oksigen 1.700 ton per hari. Mayoritas akan dipakai untuk Pulau Jawa yang lonjakan kasus Covid-19 sedang tinggi dan ketersediaan oksigennya semakin langka.

“Dengan kondisi sekarang ini, kami sudah full-kan pasokannya untuk rumah sakit maupun filling station untuk mengisi tabung-tabung oksigen,” kata dia.

Ia mengatakan, industri saat ini terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dengan menyediakan layanan pengisian dan operasional pabrik selama 24 jam.

Kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia sampai sekarang berkisar 639,9 ribu ton per tahun, sebanyak 300 juta ton per tahun terintegrasi dengan pengguna. Produksi tersebut baru setara dengan 74% dari kapasitas produksi maksimal yang jumlahnya sebesar 866 ribu ton per tahun.

Di Indonesia, terdapat sembilan pabrik oksigen yang ada di Pulau Jawa. Sebanyak empat pabrik di Jawa Barat, satu pabrik di Jawa Tengah, dan sisanya di Jawa Timur.

Berdasarkan data PATH, Indonesia membutuhkan 124.029 silinder oksigen berukuran 7 meter kubik per hari untuk penanganan virus corona Covid-19 per 1 Juli 2021. Jumlah itu setara dengan 51,7% dari total kebutuhan oksigen di Asia Tenggara.

Selain itu, kebutuhan oksigen Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, melampaui Filipina dan Malaysia. Kebutuhan oksigen per hari di kedua negara tersebut masing-masing mencapai 37,1 ribu dan 37 ribu silinder berukuran 7 meter kubik per hari.