Kemendag Targetkan Ekspor Produk Kimia Naik 33% Tahun Ini

www.barito.co.id
Ilustrasi pabrik kimia
9/7/2021, 10.35 WIB

Kementerian Perdagangan memperkirakan ekspor produk kimia hingga akhir 2021 bisa mencapai US$ 13,7 miliar. Optimisme ini muncul setelah gelaran bertajuk ‘Temu Bisnis Produk Kimia Nasional’ yang diselenggarakan secara virtual oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Selasa (6/7).

Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi di tempat terpisah menegaskan secara keseluruhan, selama periode 2015-2020, ekspor produk-produk kimia mengalami tren positif, baik dari sisi nilai dan volume. Tren nilai naik 3,2% sedangkan tren volume naik 8,2%. Sementara, pada periode Januari-April 2021, nilai ekspornya tumbuh signifikan sebesar 38,1%.

“Dengan asumsi ekspor bulanan selama Mei-Desember sama dengan realisasi selama Januari-April, maka hingga akhir tahun ekspor produk kimia diperkirakan mencapai US$13-13,7 miliar atau meningkat sebesar 27,3-33,4% dibandingkan tahun lalu,” kata Didi dalam keterangan resminya, Kamis (8/7).

Kemendag pun berupaya menggenjot ekspor dengan mengadakan agenda temu bisnis. Hal ini juga merupakan rangkaian program Peningkatan Daya Saing Produk Ekspor Utama Indonesia.

Dalam pembukaan temu bisnis tersebut, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menyampaikan, permintaan impor produk kimia dunia naik 4,5% selama 2016-2020. Sementara tren ekspor Indonesia hanya tumbuh 3,2%. 

“Walaupun tren ekspor produk kimia Indonesia positif, namun share (pangsa) mengalami penurunan. Artinya, pangsa pasar Indonesia diambil alih oleh negara pesaing," kata Marolop. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) Achmad Tossin Sutawikara mengatakan industri pupuk merupakan salah satu produk kimia yang ekspornya diawasi. Produksi pupuk masih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri.

Kendati demikian, ekspor tetap dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan setelah menghitung angka kecukupan dalam negeri.

Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) Ridwan Adiputra menjelaskan, produk kimia khusus saat ini banyak diperlukan oleh industri manufaktur, tidak hanya dalam negeri, tetapi juga mancanegara.

“Terkait dengan target peningkatan ekspor produk kimia, kami yakin hal tersebut dapat terealisasi jika dilihat dari ekspornya yang menunjukkan pertumbuhan positif,” kata Ridwan.