Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh elemen bangsa menyingkirkan perbedaan di tengah pandemi Covid-19. Dia meminta semua pihak bersatu untuk fokus melawan Covid-19.
"Karena herd immunity bisa tercapai kalau kita semua bergabung dan bersinergi. Karena saat ini yang kita butuhkan, adalah bagaimana seluruh elemen bangsa ini bersatu untuk melawan Covid-19," ujar Sigit saat meninjau Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia (SVMI), di Gedung Sarana Olahraga (SOR) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (12/8).
Sigit didampingi Wakil Rektor UI Abdul Haris, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, dan jajaran pejabat Pemkot Depok.
"Hilangkan sementara ini perbedaan kita, bersatu kita lawan Covid-19, untuk segera maju menuju Indonesia bangkit. Itu tentunya harapan kita semua," imbuh mantan Kabareskrim Polri ini.
Beberapa menit berkeliling lokasi meninjau para peserta vaksin, tenaga kesehatan, dan proses vaksinasi, Sigit pun menuturkan dirinya bangga dan mengapresiasi kegiatan tersebut.
SVMI ini merupakan kolaborasi Polri bersama civitas akademika UI, Forkopimda Depok, mahasiswa, relawan, tenaga medis, BUMN, swasta dan seluruh elemen masyarakat. "Diharapkan dapat diikuti oleh rekan-rekan kita yang lain," harap Sigit.
Dia menuturkan persoalan pandemi menjadi tantangan seluruh dunia, tak hanya Indonesia.
"Karena ini tantangan kita bersama, tantangan seluruh negara. Siapa yang bisa lebih dahulu pulih dari kondisi Covid-19, sehingga kemudian kembali pada hidup new normal yang tentunya menjadi cita-cita kita bersama," tuturnya.
Dia menambahkan keprihatinan ini terjadi lantaran pandemi meliputi seluruh bangsa. Karena itu, semua pihak harus berjuang bersama untuk keluar dari permasalahan ini.
"Tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama untuk kita berjuang melawan pandemi Covid-19," ucap mantan Kapolda Banten ini, kembali mengingatkan.
Sigit menjelaskan, banyak program yang sudah dilakukan pemerintah untuk menahan laju penularan virus Corona. Yakni, dengan mengeluarkan berbagai pembatasan. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM Darurat, hingga PPKM berlevel yang saat ini tengah diterapkan.
Meski mengeluarkan berbagai kebijakan pembatasan, Sigit memastikan, pemerintah tetap memperhatikan sektor perekonomian masyarakat agar tetap bergerak."Sehingga juga diatur adanya kelonggaran yang ada di dalam level-level," bebernya.
Strategi lain pemerintah adalah mensosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, menggencarkan testing, tracing dan treatment alias 3T, dan percepatan vaksinasi.
"Vaksinasi mau tidak mau harus dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder, masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bergabung," tutur Sigit.
Selain meninjau vaksinasi, Kapolri juga menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat yang paling terdampak perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia Abdul Haris menyampaikan apresiasi kepada Kapolri yang ikut aktif mendukung kegiatan sentra vaksinasi di kampus UI. "Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari pak Kapolri yang hari ini berjumpa dan sekaligus berikan dukungan atas ketersediaan vaksin dan dukungan pemberian sembako kepada masyarakat," tuturnya.
Dia memastikan, seluruh sivitas akademika UI siap mendukung segala program pemerintah dalam menangani dan mengendalikan Covid-19. Termasuk, target vaksinasi 2 juta per hari yang dipatok pemerintah.
"Kami sendiri punya target paling tidak bisa terpenuhi dalam sehari dua ribu vaksin ke masyarakat. Upaya pembentukan herd immunity bagi masyarakat bisa secara cepat kami penuhi," tandas Abdul Haris.