Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sektor ekonomi syariah ikut berperan penting mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. Sektor industri halal tumbuh 8,24% secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini.
"Sektor industri halal yang mencakup makanan halal, muslim fashion dan pariwisata ramah muslim berhasil tumbuh cukup tinggi yaitu 8,24%." kata Perry dalam sambutannya pada Festival Ekonomi Syaraih (Fesyar) regional Sumatera, Jumat, (13/8).
Selain sektor industri halal, Perry menyebut pengembangan sektor keuangan syariah terutama wakaf juga tidak kalah penting. Wakaf membantu membiayai kebutuhan masyarakat, mulai dari layanan ibadah haji hingga pembiayaan usaha.
Perry mencontohkan, pengumpulan wakaf masyarakat Aceh membantu layanan ibadah haji. Sementara wakaf yang terkumpul di Jawa Tengah disalurkan untuk pembangunan rumah sakit Mintohardjo.
Penyaluran dana wakaf juga digunakan untuk membiayai sektor usaha. Menurut Perry, pemanfaatan wakaf untuk investasi di sektor bisnis menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Surplus ini yang digunakan sebagai dana abadi untuk membiayai kebutuhan pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat.
Wakaf memiliki potensi besar mendorong perbaikan ekonomi. Ia pun menyarankan, empat langkah optimalisasi pengelolan wakaf agar lebih produktif. Pertama, pengelolaan aset wakaf harus dilakukan secara optimal hingga proses penyalurannya kepada penerima manfaat. Kedua, penggunaan wakaf untuk membiayai dunia usaha perlu memperhatikan aspek komersial dan tujuan sosial.
Ketiga, digitalisasi untuk membantu mengembangkan sektor keuangan syariah khususnya wakaf. Selain itu, digitalisasi akan memperkuat akses informasi wakaf sehingga bisa menjaga akuntabilitas pengelolaan dana wakaf. Keempat, optimalisasi dapat dicapai dengan memasifkan kampanye pengemakangn ekonomi syariah baik dari sektor industri maupun sektor keuangan syariah.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, pertumbuhan ekonomi syariah global tahun lalu terkontraksi 8,1%. Semua sektor ekonomi syariah, kecuali perjalanan diperkirakan akan segera pulih ke level sebelum pandemi Covid-19 akhir tahun ini.
Kinerja ekonomi syariah Indonesia pada tahun 2020 juga terkontraksi meski lebih kecil sebesar 1,72%. Kendati demikian, posisi Indonesia dalam pemeringkatan negara dengan ekonomi syariah terbesar dunia mengalami kenaikan di posisi keempat dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE).
Berdasarkan sektor industri, Indonesia berhasil masuk sepuluh besar untuk semua sektor. Indonesia berada di peringkat ketiga untuk industri pakaian muslim, peringkat empat untuk industri makanan halal, peringkat lima untuk media dan wisata halal, peringkat keenam untu keuangan syariah, perjalanan halal serta industri kosmetik dan farmasi halal.