Sejumlah film blockbuster Hollywood seperti James Bond: No Time To Die, Dune, hingga Venom sudah siap beredar di bioskop seluruh dunia. Pengelola bioskop Indonesia pun berharap pemerintah segera mengizinkan bioskop untuk beroperasi kembali untuk bisa menayangkan film-film tersebut.
Public Relation Manager CGV Marsya Gusman mengatakan, pihaknya berharap bioskop dapat diizinkan beroperasi kembali seiring dengan pusat belanja yang juga sudah diizinkan untuk buka. Terlebih, selama ini, bioskop sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin untuk menghindari adanya penularan virus Covid-19 di dalam bioskop.
“Kami sangat siap untuk buka, sekarang tinggal menunggu kebijakan saja dari pemerintah, tapi kalau belum diperbolehkan kita mencoba untuk patuh dengan aturan yang ada,” kata Marsya kepada Katadata, Senin (6/9).
Pengusaha bioskop yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) sudah mengirimkan kepada pemerintah agar mempertimbangkan bioskop beroperasi kembali di masa PPKM. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan respon.
Jika bioskop diizinkan buka kembali, pihaknya akan kembali menayangkan film-film yang sempat terhenti karena adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), seperti Fast and Furious 9 dan Black Widow. Menurutnya, film-film tersebut sedang sangat diminati ketika penayangannya namun harus dihentikan karena aturan PPKM. Akibatnya, banyak yang menonton film tersebut melalui situs illegal karena tidak ingin kehilangan euphoria.
“Ada beberapa film-film baru juga yang kita siapkan. Dan kita juga akan menyelenggarakan event Korea-Indonesia Film Festival, ini masih dalam persiapan. Semoga kondisinya semakin membaik sehingga bisa dijalankan,” ujar dia.
Akun twitter CGV juga sudah menayangkan trailer film-film unggulan yang dirilis dalam waktu dekat, seperti Bond: No Time To Die pada 30 September serta Venom pada 15 Oktober. Film lain yang ditunggu-tunggu adalah Dune yang dijadwalkan akan dirilis pada 1 Oktober. Film laris Korea Selatan Escape from Mogadishu juga sudah siap tayang.
Bioskop sudah ditutup sejak pemberlakuan PPKM Darurat pada 3 Juli lalu. Sebelumnya, bioskop Indonesia juga harus menutup operasionalnya pada Maret-Oktober 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19.
Untuk menekan kerugian sekaligus mendatangkan pendapatan, pengelola bioskop seperti Cineplex 21 Group dan CGV mencari alternatif sumebr penghasilan.
Selama tidak beroperasi, CGV mencoba beradaptasi ke layanan penjualan makanan seperti yang umumnya bisa dibeli di bioskop dan penjualan merchandise film melalui platform e-commerce sebagai alternatif bisnis dan membantu keuangan perusahaan.
Selain itu, pihaknya juga mengadakan banyak diskusi daring dengan para pegiat film dan mengadakan virtual tour melalui akun sosial media milik CGV untuk memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana kondisi studio bioskop dalam keadaan kosong dan tidak beroperasi.
“Tentunya kita berusaha untuk berhemat dan banyak bernegosiasi dengan pihak mal, tapi sejauh ini dengan adanya penjualan merch dan delivery makanan itu cukup membantu keuangan walaupun tidak semaksimal dengan adanya penjualan tiket,” katanya.
Selain pelonggaran PPKM, program vaksinasi juga akan memegang peran penting dalam pembukaan bioskop. Dia mengatakan bahwa karyawan CGV sudah melaksanakan vaksinasi sejak awal tahun 2021, hal itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penonton yang akan datang ke bioskop.
“Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan diizinkan buka, jadi kita upload trailer-trailer film dulu deh. Kita juga bikin popcorn bag, jadi ketika kita sudah beroperasi, pengunjung bisa membeli popcorn dengan harga spesial dengan bawa tas itu,” kata dia.
Seperti diketahui, dalam perpanjangan PPKM Jawa-Bali hingga 6 September, bioskop belum diizinkan untuk beroperasi. Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021.
"Bioskop, tempat bermain anak-anak, dan tempat hiburan dalam pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup," demikian bunyi Inmendagri tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah sudah memberikan pelonggaran selama PPKM Level 3 dengan mengizinkan mal dan restoran buka.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan tidak ada alasan untuk tidak membuka bioskop pada masa PPKM.
"Tolong bioskop dibuka. Selama ini kan terbukti, tidak ada kluster (Covid-19) yang terdeteksi karena pembukaan bioskop. Kami tidak cengeng, tapi tolong pertimbangkan," tutur Djonny , kepada Katadata, akhir bulan lalu
Dia menambahkan penutupan bioskop dalam kurun waktu yang lama tidak hanya akan memukul industri perfilman tetapi juga berdampak besar terhadap 12.000 pekerja di bioskop. Asesmen untuk membuka dan menutup bioskop selama PPKM juga menurutnya kurang jelas.
"Itu kan berubah-ubah, dulu PSBB, PPKM lah tapi kita diminta tutup. Kalau sudah sampai keterlaluan tutup-tutup terus, kita bisa tutup permanen," tandasnya.