LRT Jabodebek Bisa Meluncur Tanpa Masinis, Beroperasi Agustus 2022

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Petugas mengecek kereta di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (9/6/2021).
14/10/2021, 17.21 WIB

Rangkaian kereta atau Train set LRT Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) ke-31 telah diberangkatkan dari Madiun ke Jakarta untuk pengujian di lapangan. Train set tersebut menggunakan teknologi canggih dan bisa meluncur tanpa masinis.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan  menyampaikan, moda transportasi  LRT menggunakan teknologi tinggi, yakni teknologi Grade of Automation (GOA) level tiga.

Tekonologi tersebut memungkinkan kereta dapat dioperasikan melalui sistem komputer secara otomatis dan realtime sehingga tidak memerlukan masinis.

Kondisi tersebut memerlukan banyak hal yang diperhatikan lebih detail, termasuk aspek penting dalam menjamin keselamatan dan pelayanan LRT Jabodebek nantinya.

 Karena itulah, dia meminta agar produksi dan pengujian LRT Jabodebek dilakukan sesuai dengan standar internasional. 

“Saya terus tekankan kepada PT INKA, KAI dan LEN, benar-benar memastikan setiap detail produksi dan pengujian LRT ini dilakukan dengan baik dan standar internasional,” kata Luhut dalam acara Pelepasan Kereta LRT Jabodebek Trainset ke-31, Kamis (14/10).

Sebagai informasi, LRT Jabodebek terdiri dari 31 train set yang awalnya dimulai sejak Oktober 2019 lalu.

Train set LRT ini diberangkatkan dari Madiun ke Jakarta untuk selanjutnya dilakukan uji coba di lapangan. Proses ini adalah langkah lanjutan dari pengujian internal yang dilakukan oleh PT INKA.

 Kepada seluruh pemangku kepentingan, Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut meminta untuk memastikan tetap menjaga solidaritas dalam pengujian LRT selanjutnya di lapangan.

  Hal ini dimaksudkan agar seluruh tahap pengujian dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, dan LRT jabodebek bisa beroperasi optimal pada Agustus 2022 sebagaimana yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Lebih lanjut, dia berpesan setelah proses pengujian internal di pabrik INKA ini selesai, perlu adanya transfer knowledge dalam setiap produksi dan pengujian kereta LRT Jabodebek.

“Agar kedepan kita bisa menguasai teknologi-teknologi moderen sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM kita di bidang perkeretaapian,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proses pelepasan LRT Jabodebek train set ke-31 menjadi momentum penting bagi moda transportasi yang ditargetkan akan beroperasi tahun depan ini.

 Dengan demikian, pelepasan LRT Jabodebek transet 31 ini sekaligus menjadi bukti rampungnya pembuatan rangkaian yang dilakukan oleh PT INKA (Persero) dengan total 186 car.

“Saat ini pemberangkatan LRT Jabodebek sekaligus menandai selesainya semua produksi sebanyak 186 car oleh PT Inka,” kata Menhub Budi diwakili Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri.

Zulfikri menyebutkan, teknologi pada LRT Jabodebek ini adalah peningkatan dari yang sebelumnya diterapkan dalam MRT Jakarta.

Dengan demikian, ini akan bergerak dengan tepat waktu serta penerapan penjadwalan yang lebih sistematis.

Lebih lanjut, mewakili sambutan Menhub Budi, Zulfikri mengatakan beroperasinya LRT Jabodebek ini nantinya menjadi opsi tambahan bagi masyarakat dalam menunjang mobilitas di wilayah aglomerasi Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi.

 “Sepeti yang disampaikan Presiden Jokowi, tujuan utama untuk menyediakan transportasi massal yang terintegrasi dengan transportasi lainnya, tentu ini akan menimbulkan adanya efisiensi pergerakan masyarakat dari satu titik ke titik lainnya,” kata dia.

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), LRT ini dinantikan masyarakat. Dengan adanya rasa kepuasan tersendiri ketika menggunakan sarana transportasi yang dibuat dari hasil karya anak bangsa.


Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi