Sebanyak 22 film dari 22 rumah produksi (PH) dinyatakan lolos seleksi untuk menerima Bantuan Pemerintah Promosi Film Indonesia dalam lingkup program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bantuan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan serta menggeliatkan kembali perfilman Indonesia yang terpuruk karena pandemi Covid-19.
Sebanyak 22 rumah produksi tersebut akan menerima bantuan promosi penayangan film Indonesia dengan nilai bantuan masing-masing maksimal sebesar Rp 1,5 miliar.
Pelaksanaan promosi dilakukan pada jangka waktu mulai 26 Oktober 2021 hingga 10 Desember 2021.
Film Paranoia produksi Mira Lesmana Production atau Miles Films dan Pintu Surga Terakhir produksi PT. Falcon merupakan dua film yang akan mendapat bantuan tersebut.
Terdapat juga film Yo Wis Bin 3 produksi PT. Kharisma Starvision Plus yang mendapat bantuan promosi dari pemerintah.
Paranoia yang dibintangi Nirina Zubir dan Nicholas Saputra serta Pintu Surga Terakhir dijadwalkan sama-sama tayang pada 11 November mendatang.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berupaya mendukung perkembangan industri perfilman khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Bantuan program pemulihan ekonomi nasional subsektor film terbagi dalam tiga skema yakni promosi, lisensi, dan produksi.
"Namun hari ini yang sudah berjalan adalah skema promosi, dimana skema ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menonton film Indonesia yang siap tayang dan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia melalui promosi film itu sendiri," kata Muhammad Neil El Himam, dalam siaran pers, Selasa (26/10).
Dia mengatakan terdapat 48 rumah produksi yang melakukan pendaftaran di tahapan open call.
Namun setelah dilakukan kurasi oleh kurator dan mempertimbangkan berbagai kelengkapan persyaratan, akhirnya terpilih 22 rumah produksi sebagai penerima bantuan skema promosi film Indonesia.
Dalam kegiatan ini, pihak dari rumah produksi melakukan verifikasi akhir dan penandatanganan perjanjian kerja sama.
"Kami mengharapkan dukungan sekaligus mengajak semua pihak untuk dapat berperan aktif dalam proses pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Neil.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengizinkan bioskop untuk beroperasi kembali sejak 16 September. Sejumlah film Indonesia juga sudah tayang di bioskop seperti Nussa dan Roh Mati Paksa.
Berikut 22 judul dan rumah produksi penerima Bantuan Pemerintah Promosi Film Indonesia:
1. PT. Aksa Bumi Langit (Judul film: Alang-Alang)
2. PT. Aneka Cahaya Nusantara (Judul film: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar)
3. PT. Butik Innovasi Maleo (Judul Film: Cinta Bete)
4. PT. Dapurfilm Production (Judul Film: Ibu)
5. PT. Forka Sejahtera Nusantara (Judul Film: Yuni)
6. PT. IFI Sinema Media (Judul Film: Akad)
7. PT. Indie Picture (Judul Film: Teka-Teki Tika)
8. PT. Introversi Film Indonesia Judul Film: Preman)
9. PT. Kawan Media Baharu (Judul Film: Autobiography)
10. PT. Kharisma Starvision Plus (Judul Film: Yowis Ben 3)
11. PT. Kreatifindo Multi Kreasi (Judul Film: Merindu Cahaya De Amstel)
12. PT. Mahakarya Entertainmen Nusantara (Judul Film: Perjalanan Pertama)
13. PT. Mira Lesmana Production Services (Judul Film: Paranoia)
14. PT. Sinemata Indonesia Pratama (Judul Film: Kartu Pos Wini)
15. PT. Smaradhana Pro (Judul Film: Bus Om Bebek)
16. PT. Super Media Produksi (Judul Film: Roh Mati Paksa)
17. PT. Telinga Mata Nusantara (Judul Film: Kadet 1947)
18. PT. Tirta Lingkar Pratama (Judul Film: The Other Side)
19. PT. Tri Mitra Eka Khata (Judul Film: Akhirat - A Love Story)
20. PT. Uchy Mitra Suksesindo (Judul Film: The Flame)
21. PT. Wahana Kreator Nusantara (Judul Film: Cinta Pertama, Kedua, Ketiga)
22. PT. Falcon (Judul Film: Pintu Surga Terakhir)