Kementerian Perindustrian alias Kemenperin resmi meluncurkan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0. Harapnnya, pusat industri dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan mampu berdaya saing di kancah global.
Penandatangan peluncuran pusat industri 4.0 dilakukan secara langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Di mana, pembangunan PIDI 4.0 merupakan upaya dalam akselerasi penerapan industri 4.0.
"Alhamdulillah, meski sempat tertunda akibat pandemi, kami akhirnya dapat melakukan peluncuran fasilitas ini," kata Agus dalam acara peluncuran PIDI 4.0, Kamis (2/12).
PIDI 4.0 memiliki lima pilar atau layanan utama. Pertama, berfungsi sebagai showcase center dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, atau pelaku industri tentang pentingnya industri 4.0. Selain itu, PIDI 4.0 juga menyajikan pengalaman nyata di sektor manufaktur dalam penerapan digitalisasi pada lini produksinya.
Kedua, menjadi pusat kapabilitas atau Capability Center, yakni pusat pelatihan untuk meningkatkan keahlian kepada para tenaga kerja industri dan aparatur sipil negara (ASN), terkait implementasi industri 4.0.
Ketiga, sebagai Ecosystem for Industry 4.0 atau tempat kolaborasi pengembangan implementasi industri 4.0. Pusat industri ini juga membangun dan menyediakan akses ke jaringan eksklusif ekosistem industri 4.0, serta rintisan utama kerja sama ekosistem industri 4.0 yang melibatkan institusi dalam dan luar negeri.
"Mulai dari teknologi provider, institusi pendidikan, service provider, dan lembaga litbang," katanya.
Keempat, Delivery Center, yakni tempat pendampingan industri dalam bertransformasi dari tahap discovery, hingga tahap pengembangan melalui layanan field and forum serta portal Do It Yourself (DIY).
Kelima, Engineering and Artificial Intelligence (AI) Center yang membantu permasalahan industri dengan teknologi rekayasa dan kecerdasan buatan. Di mana, PIDI 4.0 menyelenggarakan dua kegiatan utama yang terkait yaitu research brokerage dan testbed.
Dalam rangka akselerasi adopsi industri 4.0, Kemenperin juga mengembangkan satelit-satelit PIDI 4.0 yang berlokasi di sekolah-sekolah politeknik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kawasan-kawasan industri.
"Satelit-satelit ini berfungsi sebagai media akselerasi penyiapan sumber daya manusia yang mampu menjadi agen transformasi Industri 4.0," ujarnya.
Agus mengatakan, saat ini sebanyak 20 perusahaan telah bergabung sebagai mitra dalam ekosistem PIDI 4.0. Dia berharap, para mitra PIDI 4.0 berpartisipasi aktif dalam membantu percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Saat ini, PIDI 4.0 dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin. Berlokasi di Permata Hijau, Jakarta Selatan, Gedung PIDI 4.0 berdiri di atas lahan seluas 12.957 meter persegi dengan luas bangunan 17.600 meter persegi.
Di samping itu, Kemenperin juga menerapkan konsep smart building pada gedung PIDI 4.0. Upaya tersebut bertujuan agar pengelolaan gedung lebih efisien dan terkontrol, terutama dalam segi keamanan, penggunaan energi, dan pemanfaatan fasilitas.