Menteri Badan Usaha Milik Negara alias BUMN, Erick Thohir menyiapkan empat platform untuk mendukung kreator lokal. Harapannya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan lebih berkembang ke depan.
"Platform pertama terkait pendanaan, kami sudah siapkan lokomotif besar namanya BRI, yang mana bank tersebut fokus mendukung UMKM dan juga ke depannya mudah-mudahan mendukung brand lokal," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/12).
Kedua, Erick juga mengubah fokus bisnis Gedung Sarinah untuk 100 % memasarkan produk-produk merek lokal.
"Ketiga, kami sekarang sedang setup Merah Putih Fund. Merah Putih Fund ini akan menanamkan investasi ke startup-startup lokal yang founder startup itu adalah orang Indonesia, operasional kantornya di Indonesia, dan go public-nya di Indonesia," katanya.
Platform terakhir, alias keempat, yakni menjadikan salah satu perusahaan BUMN telekomunikasi, Telkomsel untuk fokus ke B to C mendukung gim lokal dan konten lokal. B to C yang berarti Business to Customer merupakan bisnis pelayanan atau penjualan barang atau jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung.
"Ini semua menjadi ekosistem, ada pembiayaan, ritel, ada yang mendukung startup, dan ada juga yang mendukung konten, serta gim lokal," ujarnya.
Erick juga mengatakan, kalau BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia dan sudah waktunya bisa menjadi penyeimbang dan melakukan intervensi pasar. Namun, dia juga memastikan kalau pemerintah tidak anti terhadap pihak ataupun investor asing.
"Tidak (anti). Ini sebagai keseimbangan," katanya.
Sebelumnya, Erick mengungkapkan BUMN siap meneruskan kolaborasi dengan seluruh komunitas kreatif Indonesia. BUMN juga siap meneruskan kolaborasi program dan kegiatan dengan jejaring komunitas kreatif di seluruh Indonesia, sehingga dapat memajukan berbagai potensi kreativitas bangsa mendunia.
Di samping itu, Menteri BUMN itu juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai, mengapresiasi, membeli serta mengonsumsi produk-produk buatan dalam negeri. Upaya itu untuk memastikan kalau pasar Indonesia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam penyelenggaraan Urban Sneaker Society (USS) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Erick juga mengapresiasi kreasi dan inovasi produk buatan anak bangsa. Generasi muda Indonesia dipandang memiliki kemampuan dan kemauan besar untuk maju dan berkembang.
Erick mengatakan kebanggaan menggunakan produk lokal harus terus digaungkan melalui berbagai cara. "Anak muda harus berani berkarya dan supaya kita juga bisa menjadikan pop culture negeri kita sendiri," ujar Erick.
Cofounder dan CEO USS Networks, Sayed Muhammad menyampaikan penjualan sneaker lokal yang biasanya dilakukan saat event terpaksa harus berhenti dan hanya mengandalkan penjualan daring akibat pandemi.
Sayed mengatakan terjadi penurunan target penjualan di kegiataran USS 2021, lantaran pembatasan jumlah tenant dan pengunjung untuk tahun ini. dibandingkan total transaksi 2019 yang di atas Rp 20 miliar .
"Urban Sneaker Society ini sejak 2017, awalnya hampir 100 % barang dari luar. Sejak 2018 porsi brand lokal terus meningkat dan 2021 ini lebih dari 50 % merupakan brand lokal," kata Sayed.
Kehadiran Erick juga dianggap sebagai suntikan semangat bagi para brand sneaker lokal untuk bisa bersaing dengan brand sneaker luar. Ditambah lagi, ada keterlibatan BUMN melalui himpunan bank negara (Himbara), salah satunya Bank Mandiri, untuk membantu pembiayaan modal dengan pinjaman khusus bagi brand sneaker lokal.
Sayed juga mengatakan kalau Menteri BUMN mengajak para brand sneaker lokal untuk mengisi ruang di pusat perbelanjaan Sarinah yang akan menjadi etalase produk lokal bagi Indonesia. Dia juga mengklaim ada banyak solusi yang bisa disinergikan antara BUMN dengan brand sneaker lokal.
"Kalau brand lokal sudah dihargai di negeri ini, UMKM pasti akan terus tumbuh," kata Erick.
Sementara itu, hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, sebanyak 77% UMKM menilai marketplace berperan penting dalam memasarkan produk. Alhasil, mereka pun dapat bertahan untuk berjualan di masa pandemi virus corona Covid-19.
Sebanyak 75% UMKM menilai marketplace berperan penting dalam menarik konsumen lantaran punya banyak program promosi, seperti ongkos kirim, cashback, dan diskon. Kemudian, UMKM yang menganggap marketplace penting untuk berjualan karena transaksinya aman dan mudah digunakan (user friendly) masing-masing sebanyak 69% dan 66%.