Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Tebelian, Sintang, Kalimantan Barat. Bandara tersebut disiapkan untuk melayani ribuan penumpang per tahun.
"Bandara ini mampu layani 75 ribu penumpang per tahun," kata Jokowi saat meresmikan Bandara Tebelian, Rabu (8/12).
Pembangunan Bandara Sintang yang menelan anggaran Rp 518 miliar dinilai penting untuk melayani peningkatan kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, Indonesia harus bergerak dengan lebih cepat pada era kompetisi antarnegara.
Untuk itu, konektivitas antarprovinsi semakin dipermudah untuk menjangkau masyarakat. "Sehingga sentra-sentra ekonomi yang baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah," ujar dia.
Jokowi menyatakan pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur yang berpusat di Jawa, tetapi Indonesia sentris. Sebab, daerah di luar Jawa bisa tumbuh jika didukung oleh infrastruktur dan transportasi yang memadai.
Dengan demikian, produksi dan distribusi di daerah akan semakin lancar serta menjangkau pasar yang lebih luas. Kemudian, biaya distribusi logistik bisa ditekan karena lebih hemat waktu. "Jadi semakin efisien dan kompetitif," ujar dia.
Jokowi juga menyebutkan nilai investasi di luar Jawa semakin meningkat, bahkan lebih tinggi dari Jawa. Hingga kuartal III 2021, realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 104,2 triliun (48,1%), sedangkan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 112,5 triliun (51,9%).
"Peningkatan investasi di luar Jawa tidak terlepas dari upaya kita dalam siapkan infrastruktur secara merata," katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Tebelian merupakan nama lain dari kayu besi. "Menjadi simbol dari bandara ini," ujar dia.
Bandara yang berbatasan dengan Malaysia itu telah dibangun sejak 2011. Namun, pemerintah baru mengintensifkan pembangunan Bandara Tebelian pada 2020.
Kehadiran bandara tersebut dapat mendukung industri perkebunan, pertambangan, dan pariwisata di Sintang, Sekadau, Sanggau, dan Melawi.
Landas pacu bandara sepanjang 1.820 meter dan lebar 30 meter. Landasan tersebut mampu didarati pesawat jenis ATR. "Apabila kita bisa memperpanjang maka bisa didarati narrow body 737," ujar Budi.
Badan Pusat Statistik mencatat, ada 84.466 pesawat yang berangkat dari Soekarno Hatta selama 2020. Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta menjadi bandara dengan keberangkatan pesawat domestik terbanyak. Berikut grafik Databoks: