Menperin Perjuangkan PPnBM Mobil 0% Berlaku Selamanya jika TKDN 80%

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah mobil modifikasi dipamerkan pada acara Automodified X IIMS Motorbike Show di Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (28/11/2021). Pameran kolaborasi industri roda dua dengan mobil modifikasi bertema "Another Exciting Automotive Experience" ini merupakan upaya membangkitkan tren pasar otomotif di masa pandemi.
Penulis: Antara
Editor: Maesaroh
9/12/2021, 15.45 WIB

 

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita berjanji akan memperjuangkan pemberian subsidi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0% secara permanen, khususnya terhadap produk otomotif.

"Namun tetap ada syaratnya," kata Menperin Agus Gumiwang saat membuka ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/12), seperti dikutip dari Antara.

Dilansir dari Antara,  Agus Gumiwang menambahkan syarat tersebut adalah industri harus mampu memproduksi kendaraan dengan konten lokal minimal atau tingkat komponden dalam negeri (TKDN) sebesar 80%.

Seperti diketahui, pemerintah telah menyediakan subsidi PPnBM 0% terhadap mobil baru pada tahun ini. 

Agus Gumiwang mengatakan  pemberian PPnBM kendaraan bermotor 0 persen sepanjang 2021, penjualan otomotif dengan konten lokal minimal 60%, tumbuh hingga 64%.

"Sedangkan untuk memperjuangkan 0 persen secara permanen agar ada aturan PPnBM 0 persen secara permanen, tetapi syaratnya komponen lokal harus 80%," kataMantan Menteri Sosial tersebut.

Upaya itu dilakukan untuk memberi dampak yang positif di tengah kondisi pandemi yang menekan ekonomi, terutama saat varian Delta melanda Indonesia.

"Begitu juga dengan sektor otomotif yang menjadi salah satu sektor paling terpukul di awal pandemi, namun sekarang mengalami pertumbuhan sampai 64 %," ujarnya.

Dia mengatakan sektor otomotif harus mendapatkan perhatian khusus, sebab saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih, dengan kapasitas produksi 3,5 juta unit per tahun.

Sedangkan perusahaan komponen kendaraan mencapai 319 ribu perusahaan yang sebagian besar merupakan skala UMKM.

"Dan di situ telah menyerap 1,5 juta pekerja langsung, dan puluhan juta pekerja tak langsung, dan menyerap investasi hingga Rp 150 triliun," katanya.

 Agus Gumiwang mendorong pabrikan kendaraan meningkatkan komponen lokal dalam memproduksi kendaraan.

Sekaligus segera memenuhi permintaan pasar yang meningkat karena dampak subsidi PPnBM.

Sebagai informasi, pada awal November lalu, pemerintah membuka kemungkinan untuk memperpanjang diskon PPnBM untuk pembelian mobil baru sampai tahun depan.

Perpanjangan diberikan dengan mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh dari insentif tersebut.

Peluang itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, pada Rabu, (17/11).

 Pemerintah memberikan insentif potongan PPnBM 100% bagi pembelian kendaraan bermotor roda empat berkapasitas silinder mesin kurang dari 1.500 cc hingga Desember 2021.

Juga, insentif potongan PPnBM dari 25% hingga 50% untuk kendaraan bermotor roda empat berkapasitas silinder mesin antara 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc. 

 Anggaran untuk insentif tersebut mencapai Rp 2,27 triliun dan hingga kini telah terserap  Rp 1,37 triliun yang dinikmati oleh enam pabrikan kendaraan bermotor.


Reporter: Antara