Harga Telur Sudah Turun Di Bawah Rp30 Ribu/kg, Cabai Rawit Masih Mahal

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj
Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). Menurut pedagang, sejak dua pekan terakhir harga telur ayam ras mengalami kenaikan dari harga Rp22 ribu menjadi Rp31 ribu per kilogram akibat memasuki musim liburan akhir tahun dan biaya pakan yang tinggi.
4/1/2022, 19.46 WIB

Harga telur ayam ras sudah mengalami penurunan yang signifikan bahkan berada di bawah Rp 30.00/kg pada pekan pertama Januari. Namun,  harga minyak goreng dan cabai rawit diperkirakan masih akan bertahan mahal.

Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, telur ayam ras dijual dengan harga Rp 29.319/kg di sebagian besar pasar Jakarta.
Di sejumlah wilayah seperti Senen,  Jakarta Pusat, telur bahkan sudah turun sampai Rp 28.000/kg.

"Harga nya sudah turun sejak Senin (3/1). Langsung turun menjadi Rp 28.ooo/kg. Minggu lalu masih Rp 33.000/kg," tutur Iman, pedagang telur ayam ras, di Pasar Kwitang,  Senen, Jakarta Pusat, kepada Katadata, Selasa (4/1).

Harga telur sempat menyentuh Rp 32.000-35.000/kg pada minggu ketiga dan ke empat Desember.

 Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, akhir Desember, mengatakan melonjaknya harga telur ayam ras disebabkan meningkatnya permintaan menjelang Tahun Baru sementara di sisi lain pasokan kurang.

Dia menambahkan, pada saat harga telur ayam terkontraksi dari awal hingga pertengahan tahun, banyak peternak ayam petelur yang menutup usahanya. Penutupan itu membuat populasi ayam petelur berkurang hingga 40%.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan memproyeksikan, kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti minyak goreng dan cabai rawit akan terus berlangsung selama pekan pertama 2022. Hal ini dikarenakan, permintaan masyarakat akan berangsur turun.

 "Namun harus tetap waspada dan memastikan stok dalam negeri, utamanya dalam menghadapi bulan Ramadhan dan lebaran," kata Reynaldi kepada Katadata, Selasa (4/1).

Paa hari ini, Selasa (4/1), harga cabai rawit merah di Jakarta masih berkisar di angka Rp 94.000/kg, turun sedikit dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp 100.000/kg.

Sementara itu, minyak goreng dijual dengan harga Rp 19.079/kg, turun dibandingkan pada pekan terakhir Agustus di kisaran Rp 20.000/kg.

 Kementerian Perdagangan berkomitmen menjamin stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau.

Oleh karena itu, Kemendag berkoordinasi dengan pemerintah daerah, produsen dan distributor berupaya untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional, sehingga tidak terjadi kelangkaan di pasar.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi  meminta kepada pemerintah daerah, khususnya dinas yang membidangi perdagangan, untuk melakukan operasi pasar minyak goreng di wilayah masing-masing, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

“Stabilitas harga pangan menjadi perhatian serius pemerintah. Tidak hanya minyak goreng, tetapi juga barang kebutuhan pokok lainnya," kata Lutfi dalam keterangan resminya, Selasa (4/1).

 Adapun, upaya yang dilakukan di antaranya yakni, penyaluran minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter yang selama masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 melalui ritel modern, akan diperluas melalui pasar tradisional dan tetap melaksanakan operasi pasar. 

“Kami memastikan stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng di semua pasar baik ritel modern maupun di pasar tradisional,” kata dia.

Lutfi menyebut, penyediaan minyak goreng kemasan sederhana merupakan respons pemerintah terhadap kenaikan harga minyak goreng belakangan ini.

Untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter, pemerintah akan menggunakan instrumen subsidi yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia yang naik menjadi US$ 1.340/MT.

Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.

Pantauan Kementerian Perdagangan per 3 Januari 2022, harga minyak goreng curah sebesar Rp 17.900 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 18.500 per liter, dan minyak goreng premium sebesar Rp 20.300 per liter.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi