Pemerintah akan membangun pelabuhan kontainer baru di Batam, Kepulauan Riau, sebagai upaya menurunkan biaya logistik. Pelabuhan baru diklaim akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan akan dibangun di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam yang berlokasi di Tanjungpinggir Kecamatan Sekupang dan berhadapan langsung dengan Singapura.
Pelabuhan baru diharapkan bisa beroperasi pada 2024.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau lokasi mengatakan pembangunan pelabuhan baru di Batam merupakan upaya pemerintah untuk mencapai target biaya logistik menjadi 17%.
"Saat ini biaya logistik masih sekitar 23 %, sementara di negara lain sudah rata-rata 13 %. Kami menargetkan biaya logistik turun sampai 17 % pada tahun 2024, kalau bisa lebih cepat," tutur Luhut, dalam keterangan resmi, Senin (24/1).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut juga mengatakan pembangunan pelabuhan baru di Batam menjadi bagian dari penataan pelabuhan-pelabuhan eksisting yang ada di wilayah tersebut.
Saat ini di Pulau Batam terdapat sejumlah pelabuhan eksisting diantaranya Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan Telaga Punggur.
“Nantinya Pelabuhan di Tanjung Pinggir ini akan dibuat menjadi green and smart port,” tutur Luhut.
Pelabuhan baru di Tanjung Pinggir tersebut diproyeksikan akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok dan akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Saat ini luas lahan yang ada di Tanjung Pinggir sebesar 94 hektare dan selanjutnya akan diperluas hingga 330 hektare dengan kedalaman airnya sekitar 40 meter.
Sebagai catatan, Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia memiliki total luas sekitar 604 hektare.
Dilansir dari Antara, Luhut mengatakan nantinya hanya ada dua pelabuhan di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam Kepulauan Riau, sedangkan yang sudah ada lainnya akan ditutup.
"Di Batam ini, kita akan bikin dua pelabuhan saja. Yang lain tutup, dalam dua tahun ini," kata Luhut.
Satu di antara dua pelabuhan itu, berlokasi di Tanjungpinggir, yang baru akan dibangun, sedangkan satu pelabuhan lainnya masih belum ditentukan.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan satu pelabuhan lainnya di Batam itu berlokasi di Kabil.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga meninjau lokasi menjelaskan lokasi calon pelabuhan baru di Batam ini sangat strategis karena berhadapan langsung dengan pelabuhan besar di Singapura.
Pembangunan pelabuhan baru ini akan menggunakan skema Businnes to Business (B2B) sehingga tidak menggunakan APBN.
Pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan baru ini.
“Kami regulator akan mengawal dan membuat timeline dan studi yang matang. Kita lakukan dengan tata kelola yang baik tetapi cepat. Kita harapkan sebelum 2024 pelabuhan ini sudah selesai dan sudah beroperasi,” tutur Budi Karya.
Dia juga mengatakan Pelabuhan Batuampar yang saat ini untuk kontainer, akan diubah menjadi melayani kapal roro dan kapal penumpang.