Pengadaan lahan untuk pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port, Tallo, Sulawesi Selatan akan segera rampung. Kantor Staf Presiden (KSP) pun menargetkan pembangunan proyek strategis nasional ini akan selesai pada Juni 2023.
Adapun, pengadaan lahan seluas 2,74 hektare ditargetkan selesai pada akhir Februari 2022.
"Ini didukung penuh oleh masyarakat kota Makassar yang bekerjasama dengan baik dalam proses pengadaan tanah,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi, Febry Calvin Tetelepta, seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa (8/2).
Sebelumnya, masalah pengadaan lahan sempat menjadi kendala yang menyebabkan keterlambatan konstruksi yang semestinya dimulai akhir tahun lalu.
KSP sebagai pengawal proyek mempercepat penyelesaian pengadaan lahan melalui serangkaian rapat koordinasi sejak pertengahan 2021.
Selanjutnya, pembangunan tol sepanjang 3,2 kilometer membutuhkan waktu selama 14 bulan. Pembangunan akan dilakukan melalui tiga tahap.
Pada tahap pertama, pembangunan dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama, Jalan Tol Seksi I menuju Makassar New Port.
Sementara itu, pembangunan tahap kedua dilakukan dari arah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin atau Jalan Tol Makassar Seksi IV menuju Makassar New Port. Kedua tahap ini akan dikerjakan secara bersamaan.
Sedangkan, pembangunan tahap ketiga dari Makassar New Port menuju bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Pembangunan tol ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Usaha Jalan Tol. Sedangkan, pembebasan lahan untuk proyek ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan jalan tol tersebut akan memenuhi kriteria desain yang sudah dipersyaratkan, seperti Standar Pelayanan Minimal.
"Serta menerapkan ruang bebas dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan," kata dia.
Sebagai informasi, pihak yang memenangkan lelang tol ini adalah PT Nusantara Infrastructure Tbk, sedangkan kontraktor infrastruktur ini adalah PT Wijaya Karya Tbk.
Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP), seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan pindah dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port pada 2023. Terminal diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 978.056 Teus.
Namun demikian, total kapasitas maksimum pelabuhan baru ini mencapai hingga 2,5 juta teus. Makassar New Port akan menjadi pelabuhan terbesar kedelapan di dunia.
Pada Senin (7/2), PT Nusantara Infrastructure Tbk melaksanakan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama pembangunan jalan tol akses Makassar New Port.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk M. Ramdani Basri menjelaskan, pembangunan jalan tol ini membutuhkan lahan seluas 2,3 ,3 hektar. Sebagian besar lahan yang dibutuhkan telah selesai dibebaskan.
"Pelaksanaan pembangunan jalan tol ini akan membutuhkan waktu 14 bulan dan melibatkan tenaga kerja mencapai 1.000 orang," ujar Ramdani dalam Groundbreaking jalan tol akses Makassar New Port, Senin (7/2).