Biaya Variabel Adalah Pengeluaran Biaya Dinamis, Ini Penjelasanya

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Safrezi
17/2/2022, 16.53 WIB

Saat sebuah perusahaan atau unit usaha menjalankan kegiatan produksi, umumnya mereka akan mengeluarkan biaya variabel. Biaya variabel adalah istilah umum yang digunakan dalam aktivitas tersebut.

Biaya variabel adalah cost perusahaan yang dapat berubah baik itu naik atau turun, sesuai dengan volume produksi perusahaan. Misalnya, cost yang dialokasikan untuk membeli bahan baku. Biayanya akan berubah tergantung pada jumlah barang yang diproduksi.

Untuk mengetahui lebih jauh soal apa itu biaya variabel dan contoh bentuk biaya variabel, simak rangkuman pembahasannya berikut ini.

Definisi Biaya Variabel

Perusahaan yang bergerak dalam bidang barang maupun jasa pastinya sudah mengalokasikan biaya untuk kegiatan produksinya. Istilah yang lazim digunakan pada aktivitas produksi ini yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biaya variabel adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan dan besarannya bergantung pada volume kegiatan usaha. Biaya ini sangat penting karena digunakan untuk mengelola dan mengembangkan bisnis sebuah perusahaan.

Biaya variabel bisa diartikan sebagai istilah akuntansi yang digunakan saat menghitung biaya produksi perusahaan. Menentukan biaya variabel adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena terlibat dalam operasi bisnis untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas.

Melansir dari Ocbcnisp.com, biaya variabel adalah pengeluaran perusahaan dengan jumlah dinamis. Besarannya mengikuti peningkatan dan penurunan penjualan atau kegiatan operasional lainnya. Artinya, biaya variabel tersebut didasarkan atas volume kegiatan perusahaan.

Biaya variabel dapat disebut biaya yang berubah sesuai dengan besarnya produksi. Dalam jurnal Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba (Multi Produk) Pada Perusahaan Pia Latief Kediri, disebutkan bahwa biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas.

Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan kalau biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebuah perusahaan atau badan usaha. Biaya ini bisa meningkat ketika volume aktivitas meningkat dan menurun ketika volume aktivitasnya menurun.

Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Meski memiliki peranan penting khususnya pada kegiatan produksi barang dan jasa, biaya variabel serta biaya tetap adalah dua istilah yang sangat berbeda. Merujuk dalam buku Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan, dijelaskan biaya variabel adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proporsional.

Sementara itu menurut BDC, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah ketika penjualan atau volume produksi meningkat maupun menurun. Sebab, biaya ini tidak secara langsung terkait dengan pembuatan produk atau pemberian layanan. Akibatnya, biaya tetap dianggap sebagai biaya tidak langsung.

Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel adalah istilah yang memiliki makna serupa dengan biaya langsung. Biaya variabel cenderung berubah tergantung pada kuantitas output. Dengan kata lain, peningkatan output meningkatkan biaya, sedangkan penurunan output menyebabkan penurunan biaya. 

Dilansir dari situs Freshbooks.com, berikut sejumlah perbedaan yang ada antara biaya variabel dan biaya tetap:

Perbedaan Bentuk

Dalam akuntansi biaya tetap adalah biaya konstan. Bentuknya misalnya seperti gaji bulanan karyawan dan atau pemberian sewa, modal, asuransi dan sebagainya.

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dengan pengeluaran. Ketika output adalah nol, biaya variabel akan menjadi nol. Beberapa bentuk dari biaya variabel di antaranya seperti Komisi penjualan, biaya kartu kredit, upah staf paruh waktu, dan sebagainya.

Perbedaan Waktu

Biaya tetap adalah biaya yang tetap konstan untuk jangka waktu tertentu terlepas dari tingkat pengeluarannya. Biaya tetap juga dikenal sebagai biaya overhead, biaya periode atau biaya tambahan.

Sementara biaya variabel adalah biaya yang berhubungan dengan volume dan dapat berubah dengan perubahan tingkat volume kegiatan produksi.

Memahami cara kerja biaya tetap dan biaya variabel akan sangat bermanfaat. Khususnya saat seseorang mulai merintis usaha dengan cakupan produksi barang atau jasa yang cukup luas.

Pengetahuan tentang biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu pengusaha mengidentifikasi tingkat harga yang menguntungkan, serta menganalisis skala ekonomi.

Cara Menghitung Biaya Variabel

Ketika produksi atau penjualan meningkat, biaya variabel bakal meningkat. Hal ini juga berlaku sebaliknya saat produksi atau penjualan menurun, maka biaya variabel menurun.

Berdasarkan definisinya biaya variabel sangat berlawanan dengan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan pengeluaran saat proses produksi atau penjualan.

Melansir dari Investopedia, cara menghitung biaya variabel adalah sebagai berikut:

Biaya variabel total hanyalah jumlah output dikalikan dengan biaya variabel per unit output. Artinya cara perhitungannya akan menjadi seperti ini “Total Biaya Variabel = Jumlah Total Output x  Biaya Variabel Per Unit Output”.

Menurut Accountingtools, apabila sebuah perusahaan memiliki proporsi biaya variabel yang besar dalam struktur biayanya, maka sebagian besar biayanya akan bervariasi dalam proporsi langsung terhadap pendapatan. Nantinya, perusahaan tersebut dapat mengatasi penurunan bisnis dengan lebih baik.

Contoh Biaya Variabel

Mengutip dari situs Kamus.tokopedia.com dan sumber lainnya, berikut contoh biaya variabel:

Tenaga Kerja Langsung

Biaya untuk membayar tenaga kerja yang langsung berperan dalam sebuah produksi barang dan jasa termasuk ke dalam contoh biaya variabel.

Komisi

Komisi dihitung berdasarkan keberhasilan penjualan produk dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu komisi termasuk ke dalam contoh biaya variabel.

Upah Lembur Tenaga Kerja

Saat pekerja melakukan lembur, maka jam lembur yang dihabiskan itu akan dimasukan ke dalam biaya variabel.

Pemenuhan Kebutuhan Alat Produksi

Pemenuhan kebutuhan alat produksi merupakan contoh dari pengeluaran biaya variabel. Sebab, hal ini sangat menunjang dalam kegiatan produksi.

Bahan Langsung (Bahan Baku)

Bahan langsung atau bahan baku dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dibuat. Untuk membeli bahan langsung, biaya yang dikeluarkan merupakan bagian dari biaya variabel.

Demikian rangkuman pembahasan tentang biaya variabel dan contohnya. Dari semua penjelasan di atas kesimpulannya, biaya variabel adalah biaya produksi yang bertambah atau berkurang tergantung pada perubahan aktivitas produksi suatu perusahaan.