Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan Kementerian Koperasi dan UKM akan terus memenuhi kebutuhan produk dalam negeri dengan berbagai produk lokal.
Hal ini dia sampaikannya dalam kunjungan ke acara bertajuk “Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022” di Nusa Dua, Bali.
Menurut dia, masih banyak produk-produk dalam negeri yang diimpor seperti alat-alat kesehatan, alat pertanian dan teknologi pengelolaan makanan. Padahal, produk-produk tersebut sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.
"Nah ini dari sisi suplainya kami akan perbaiki ekosistemnya sehingga kita berani untuk tidak lagi mengimpor. Dan kita (Indonesia) bisa memproduksi kebutuhan dalam negeri dari produk UMKM," ujar Teten, Kamis (24/3/2022).
"Untuk kuantitas dan kualitas produk dalam negeri kita (Indonesia) sudah siap. Bahkan tidak kalah dengan produk luar negeri," dia menambahkan.
Mantan pegiat anti korupsi ini menjelaskan bahwa produk dalam negeri ini memang membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah.
Kemudian, dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah menyampaikan bahwa belanja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN harus menyerap produk UMKM.
Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, 40 persen belanja negara harus dibelanjakan untuk produk UMKM. “Coba kalau APBN sudah Rp5.000 triliun hitung berapa valuenya? Ini besar sekali," ungkapnya.
Dia lantas mencontohkan produk dalam negeri berbahan bambu, yang sangat kaya ragam dan berkualitas tinggi. Produk-produk dalam negeri tersebut bisa disejajarkan dengan produk sejenis dari China dan negara lain yang memiliki empat musim.
Indonesia memiliki tradisi bambu dan bisa menggantikan kayu. “Dari segi ekonomi ini bisa menjawab masalah lingkungan karena bambu dapat diproduksi dengan cepat dan punya nilai ekonomi yang sangat besar," ujarnya.