Penumpang Pesawat Melonjak seiring Pelonggaran Aturan Perjalanan

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp.
Sejumlah calon penumpang berjalan di area terminal keberangkatan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/3/2022).
5/4/2022, 15.18 WIB

Penumpang pesawat meningkat signifikan sejak pelonggaran syarat penumpang perjalanan dalam negeri. Namun, peningkatan tersebut masih jauh di bawah rata- rata jumlah penumpang sebelum pandemi Covid-19.

Direktur Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan jumlah penumpang naik signifikan sejak dihapusnya syarat tes Covid-19 bulan lalu. Rata-rata penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I saat ini mencapai 106.072 ribu per hari. Jumlah itu meningkat dibandingkan rata-rata penumpang harian 2021 sebanyak 70.019 per hari.  Sementara rata-rata penumpang bandara sebelum masa pandemi yaitu sebanyak 224.506 per hari.

“Kami alami break event  bila mencapai 135 ribu penumpang per hari. Sekarang belum break event, diharapkan akan membaik di 2022,” kata Faik saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (5/4) .

Dia mengatakan, jumlah penumpang sempat mengalami penurunan di awal Ramadan. Namun, dia optimistis jumlah penumpang bisa meningkat signifikan dua pekan jelang lebaran.

Peningkatan juga terjadi pada penerbangan internasional dengan dihapusnya syarat karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Saat ini, sudah ada tujuh maskapai asing yang membuka kembali penerbangan ke Bali. “Kemungkinan jumlahnya semakin banyak saat musim panas nanti,”ujarnya.

Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di bandara yang ada di wilayah Angkasa Pura II. Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pergerakan penumpang tahun ini ditargetkan mencapai 41 juta atau tumbuh hingga 42% dibandingkan tahun lalu.  Sementara pergerakan pesawat diprediksi meningkat hingga 428 ribu atau naik hingga 19% dibandingkan tahun lalu.

Optimisme pertumbuhan penumpang dan pesawat tersebut seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 yang mempengaruhi kebijakan pelonggaran syarat penumpang pesawat udara. Selain itu, pergerakan kinerja tersebut juga dipengaruhi kemungkinan dibukanya penerbangan haji dan umroh bagi jamaah Indonesia.

“Kepadatan bandara yang meningkat harus diikuti level of sevice. Ini akan dikawal dengan baik, jangan ssampai jadi terabaikan oleh operator bandara,”ujarnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi industri penerbangan Indonesia. Sebab jumlah penumbang domestik sempat turun 65%, sedangkan perjalanan internasional anjlok hingga 80%. 

“Di 2012, industri penerbangan optimis dapat bangkit kembali. Walaupun kondisi pertumbuhan sangat terkait kebijakan Covid-19 terhadap PPDN dan PPLN,"ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penumpang pesawat domestik Indonesia pada Desember 2021 mencapai 4 juta orang, atau naik 14,34% dibandingkan kondisi November 2021. Capaian ini merupakan yang tertinggi selama tahun 2021.