Volume Angkutan Barang KAI Naik 14,4% Didorong Permintaan Batu Bara

Katadata | Arief Kamaludin
Jalur angkutan barang Kereta Api Indonesia (KAI).
14/4/2022, 16.06 WIB

 PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat volume angkutan barang mencapai 12,7 juta ton pada kuartal I-2022, tumbuh 14,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan volume angkutan batu bara.

“Meningkatnya kinerja angkutan barang ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya bertambahnya frekuensi perjalanan kereta api barang, faktor cuaca, dan lainnya,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi, Kamis (14/4).

Pada Maret 2022, volume angkutan barang KAI mencapai 4,8 juta ton. Tercatat ada tiga jenis barang yang mendominasi volume pengiriman, yaitu batu bara 3,8 juta ton, petikemas sebanyak 408.000 ton, dan semen sejumlah 309.000 ton.  Volume angkutan batu bara Maret 2022 bertambah 642.000 ton atau naik 20,6% dibandingkan bulan sebelumnya. 

 Joni menilai pertumbuhan volume angkutan barang tersebut menjadi capaian penting bagi perseroan. Menurut dia, KAI akan terus melakukan rekayasa pola operasi, mencari potensi angkutan dan mitra baru, serta berkolaborasi untuk mengoptimalkan bisnis angkutan barang. 

Menurut Joni, angkutan barang masih menjadi tumpuan bisnis KAI pada 2022. Perseroan optimistis dapat menumbuhkan kinerja sektor optimalisasi aset untuk menopang bisnis KAI secara keseluruhan.

“Kereta api memiliki keunggulan dapat mengangkut barang dalam jumlah besar pada satu perjalanan  sehingga mengurangi beban jalan raya dan bebas macet," kata Joni. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata angkutan barang dengan kereta api sepanjang 2021 naik 10,29% menjadi 53,44 juta ton dari capaian 2020 sejumlah 48,45 juta ton. Sementara itu, angkutan dengan kapal laut tumbuh 3,45% menjadi 313,02 juta ton.

 "Secara umum, komoditas yang diangkut kereta api itu batu bara, BBM (Bahan Bakar Minyak), dan semen. Sementara itu, untuk angkutan laut yang diangkut bahan makanan, semen, dan CPO," kata Kepala BPS Mato Yuwono 

Secara detail, komoditas yang diangkut di Pulau Sumatra adalah batu bara dan BBM. Sementara itu, komoditas yang bergerak di Pulau Jawa adalah semen dan batu bara. 

Kinerja logistik kereta api terbaik ada pada Oktober 2021 yang menembus level 5 juta ton atau menjadi 5,16 juta ton. Sementara itu, kinerja terendah terjadi pada Februari 2021 sebanyak 3,58 juta ton. 

Laporan BP Global Company menunjukkan, produksi batu bara Indonesia mencapai 562,5 juta ton pada 2020. Jumlah ini naik 7,3 kali lipat dalam 20 tahun terakhir.

Reporter: Andi M. Arief